Pemotongan TKD Rp 640 Miliar, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Malang Tegaskan Anggaran Prioritas Tetap Dijaga

- Redaksi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 20:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ket foto. Ketua Komisi I DPRD kabupaten Malang, Amarta Faza

Ket foto. Ketua Komisi I DPRD kabupaten Malang, Amarta Faza

Malang, pendoposatu.id – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Malang, Amarta Faza, menyampaikan penegasan keras terkait pemotongan Transfer Kas Daerah (TKD) dari pemerintah pusat yang mencapai Rp 640 miliar pada tahun anggaran mendatang. Hal itu disampaikan saat berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Sabtu (6/12/2025).

Amarta menilai pemotongan tersebut merupakan tekanan fiskal besar yang memaksa pemerintah daerah melakukan penyesuaian anggaran secara menyeluruh.

“Tantangannya cukup luar biasa. Transfer ke daerah dipotong sekitar Rp 640 miliar. Tetapi ada komitmen-komitmen yang tetap harus kami penuhi dan tidak bisa kami korbankan,” tegasnya.

Dalam pemaparannya, Amarta mengungkapkan bahwa Dana Desa (DD) untuk tahun 2026 mengalami penurunan signifikan.

“Dana Desa tahun 2026 turun menjadi sekitar Rp 380-an miliar. Ini catatan penting karena dana tersebut menyentuh langsung kebutuhan warga desa,” ujarnya.

Meski demikian, ia memastikan bahwa Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten Malang tetap aman dan tidak mengalami pemotongan.

“ADD tetap kami anggarkan Rp 255 miliar. Tahun ini juga 255 miliar dan tidak ada pemotongan. Itu bentuk komitmen pemerintah daerah,” tegasnya.

Amarta tidak menutup mata bahwa sejumlah program harus dipangkas untuk menyesuaikan postur anggaran pascapemotongan TKD.

“Yang paling banyak terpotong adalah hibah-hibah. Dari sisi belanja, anggaran hibah akan terdampak cukup besar,” katanya.

Ia menegaskan bahwa pemangkasan itu harus dilakukan agar pemerintah daerah tetap dapat menjalankan program-program prioritas yang telah ditentukan dalam RPJMD.

“RPJMD menekankan pembangunan. Karena itu anggaran pembangunan infrastruktur tetap kami pertahankan. Komitmen ini tidak boleh diganggu,” tegasnya.

Selain hibah, pemerintah daerah juga melakukan pengetatan secara menyeluruh pada belanja operasional.

“Belanja makan-minum akan disesuaikan melalui standar baru. Begitu juga perjalanan dinas dan kegiatan yang tidak memberi manfaat langsung kepada masyarakat, semuanya dipangkas,” ujar Ketua Fraksi Partai NasDem Kabupaten Malang ini.

Baca Juga :  Inspektorat Kota Batu Selenggarakan Bimtek PPRG untuk Penguatan Tata Kelola dan Integritas Daerah

Ia menyebut pengetatan wajib dilakukan sebagai langkah efisiensi agar anggaran lebih fokus pada kebutuhan masyarakat dan kewajiban pembangunan.

Tak hanya memangkas belanja, Amarta menegaskan bahwa pemerintah daerah juga menyiapkan strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami mengoptimalkan peran BUMD. PDAM, Jasa Yasa, dan BUMD lainnya selama ini berkontribusi nyata terhadap PAD. Mereka akan kami support agar pendapatannya meningkat,” tandas Amarta Faza.

Ia menyebut bahwa peningkatan pendapatan dari BUMD menjadi salah satu cara paling realistis untuk menutup celah fiskal pascapotongan TKD.

Transfer Kas Daerah (TKD) adalah dana dari APBN yang dialokasikan kepada pemerintah daerah untuk mendanai urusan pemerintahan daerah. Komponen TKD meliputi: Dana Perimbangan (DAU, DAK, DBH), Dana Otonomi Khusus, Dana Insentif dan Dana Keistimewaan.

TKD bertujuan mengurangi ketimpangan fiskal antarwilayah dan memperkuat pembangunan daerah, dengan mekanisme penyaluran langsung dari pusat ke rekening kas daerah.

Penulis : nes

Berita Terkait

Polres Malang Bongkar Arena Judi Sabung Ayam di Dampit, Respons Cepat Aduan Warga
Solidaritas Arek Malang Menggema untuk Sumatra, NGALAMALANG Buka Donasi Digital
Jalin Silaturahmi dan Tingkatkan Prestasi H. Misbahun Munir Juragan Tambang Gelar Lomba Latber Pacuan Kuda 
DPRD Kabupaten Malang Apresiasi Event Off Road Lereng Gunung Kawi, Dinilai Dongkrak Wisata dan Ekonomi Lokal
Off Road Lereng Gunung Kawi Berakhir di Lembah Indah Malang, Bupati Sanusi Dorong Jadi Wisata Minat Khusus
Lembah Indah Malang Makin Bersinar, Wisata Alam Favorit dengan Konsep Petualangan dan Edukasi
Polres Malang Buru Pelaku Penusukan di Gondanglegi, Korban Tewas Usai Terlibat Cekcok
PKL Pasar Bangil Protes Keras Penertiban Tanpa Solusi, Minta Pemkab Pasuruan Turun Tangan

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 20:00 WIB

Polres Malang Bongkar Arena Judi Sabung Ayam di Dampit, Respons Cepat Aduan Warga

Senin, 15 Desember 2025 - 18:41 WIB

Solidaritas Arek Malang Menggema untuk Sumatra, NGALAMALANG Buka Donasi Digital

Senin, 15 Desember 2025 - 18:25 WIB

Jalin Silaturahmi dan Tingkatkan Prestasi H. Misbahun Munir Juragan Tambang Gelar Lomba Latber Pacuan Kuda 

Minggu, 14 Desember 2025 - 06:33 WIB

DPRD Kabupaten Malang Apresiasi Event Off Road Lereng Gunung Kawi, Dinilai Dongkrak Wisata dan Ekonomi Lokal

Minggu, 14 Desember 2025 - 06:01 WIB

Off Road Lereng Gunung Kawi Berakhir di Lembah Indah Malang, Bupati Sanusi Dorong Jadi Wisata Minat Khusus

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:36 WIB

Polres Malang Buru Pelaku Penusukan di Gondanglegi, Korban Tewas Usai Terlibat Cekcok

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:27 WIB

PKL Pasar Bangil Protes Keras Penertiban Tanpa Solusi, Minta Pemkab Pasuruan Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:21 WIB

Kejuaraan Bola Voli Kapolres Malang Cup 2025 Resmi Bergulir, 502 Atlet Bertarung Rebutkan Trofi Bergengsi

Berita Terbaru