PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Pernyataan Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang, Saniman Wafi, yang dimuat beberapa media (09/07) lalu, memantik amarah dan kekecewaan publik, Atlet dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang.
Wakil Ketua KONI Kota Malang, Syafriil M, dengan tegas menyebut komentar Saniman Wafi “menyakiti” hati para atlet Porprov Kota Malang.
Polemik ini bermula dari kritik Saniman Wafi yang menyoroti kegagalan KONI Kota Malang dalam mencapai target 162 medali emas pada ajang Porprov IX Jawa Timur. Namun, bagi Syafriil, yang akrab disapa Caping, pernyataan tersebut sangat tidak adil.
“Meraih medali emas 136 itu sudah prestasi yang sangat tinggi, dua kali lipat dari perolehan kemarin,” tegas Caping kepada Pendoposatu.id pada Jum’at (18/07/2025).
Ia menekankan bahwa pencapaian 136 medali emas adalah bukti nyata kerja keras dan dedikasi luar biasa para atlet, jauh melampaui capaian sebelumnya.
Caping menambahkan bahwa memiliki target medali yang tinggi adalah hal esensial untuk memompa semangat dan motivasi atlet. Namun, ia menyayangkan cara Saniman Wafi menyikapi hasil yang didapatkan.
“Saniman Wafi sebagai anggota DPRD Kota Malang malah berstatemen tidak etis dan kurang elok kepada KONI dan DISPORAPAR Kota Malang karena target 162 emas belum tercapai,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa para atlet Kota Malang telah berjuang semaksimal mungkin, bahkan ada yang sampai mengalami cedera demi mengharumkan nama kota.
“Atlet-atlet Kota Malang sudah berjuang semaksimal mungkin bahkan sampai ada yang cedera,” bebernya, menunjukkan betapa besar pengorbanan yang telah diberikan.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Saniman Wafi, yang dikonfirmasi melalui telepon (18/07) terkait pernyataannya mengenai raihan medali di Porprov Jawa Timur IX 2025 dan memicu reaksi beragam, menjelaskan bahwa kritiknya bukan ditujukan kepada atlet atau cabor, melainkan kepada penyelenggara.
Saniman Wafi menjelaskan bahwa tujuannya memanggil penyelenggara, dalam hal ini Disporapar dan KONI Kota Malang, adalah untuk melakukan rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi pasca-Porprov. Sebagai anggota DPRD yang terlibat dalam perencanaan dan penganggaran, ia memiliki tugas pengawasan.
Ia menyoroti empat prinsip yang sebelumnya disampaikan oleh penyelenggara.
“Prinsip yang pertama itu adalah sukses secara tuan rumah, kedua sukses secara prestasi ataupun kejuaraan, yang ketiga sukses secara pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi Dan yang keempat sukses pertanggung jawaban atau administrasi,” jelasnya.
Saniman Wafi ingin meminta laporan terkait manajemen penyelenggaraan Porprov secara keseluruhan. Hal ini penting untuk mengetahui kendala yang mungkin dialami atlet dan cabor sebelum atau selama pelaksanaan.
Ia mengungkapkan telah mendengar adanya keluhan seperti honor relawan yang belum dibayar dan bonus atlet peraih medali yang belum cair.
“Di situ kami akan memperjuangkan hak-hak mereka dengan cara apa? Dengan kita memanggil penyelenggara, di sini Disporapar sama KONI. Jadi arahnya ini ke sana, kita ini sangat membela atlet sama cabor,” terangnya.
Lebih lanjut, Saniman menekankan bahwa fokusnya adalah memperjuangkan hak-hak atlet dan cabor serta berharap Pemerintah Kota Malang ke depan dapat lebih memperhatikan pembinaan olahraga secara berkelanjutan.
“Jangan hanya ketika dibutuhkan atau dituntut untuk mendapatkan juara ataupun medali mas tidak hanya itu, tapi sarana-sarana, suplement yang dibutuhkan oleh cabor, oleh atlet, Ini kan juga harus kita fasilitasi, Ini yang menjadi agenda kami ke depan,” bebernya.
Ia juga akan mengevaluasi dampak positif Porprov terhadap perkembangan ekonomi di Kota Malang, termasuk sejauh mana UMKM dilibatkan dan efeknya terhadap mereka.
“Saya siap membela cabor dan atlet ketika memang ada hal-hal nanti yang tidak sesuai dengan harapan cabor dan atlet. Misalnya dari Pemkot haknya belum dikasihkan, kok dipertanyakan masih belum didengarkan, kami ini siap untuk memperjuangkan itu,” tandasnya.
Saniman Wafi menegaskan tidak ada niat sedikit pun dari pernyataannya untuk menyakiti perasaan atlet dan cabor. Fraksi PKB, di mana ia bernaung, justru sangat mengapresiasi perjuangan atlet yang telah membawa nama baik Kota Malang, bahkan bagi mereka yang tidak meraih medali sekalipun. Ia juga menyoroti adanya atlet yang berjuang secara mandiri.
“Jadi ini mas, kita selaku perwakilan mereka, wakil rakyat itu harus kita hadir di situ,” katanya.
Pada intinya, Saniman Wafi dan Fraksi PKB siap mendukung atlet dan cabor serta berkoordinasi dengan Komisi D DPRD Kota Malang untuk segera memanggil penyelenggara guna mengetahui keluhan atlet dan cabor.
Hal ini bertujuan agar Porprov ke depan dapat lebih baik, dan hak-hak atlet serta cabor tetap diperjuangkan, bahkan saat Kota Malang tidak menjadi tuan rumah.
Penulis : Gus
Editor : Redaksi
