PENDOPOSATU.ID, KAB MALANG – Siapa sangka halaman kantor kecamatan bisa jadi pusat inovasi ketahanan pangan? Di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, sebuah kandang ayam minimalis berdiri di sudut halaman kantor kecamatan. Bukan sekadar pajangan, kandang ini menjadi bukti bahwa kreativitas bisa lahir dari ruang administrasi pemerintahan.
“Kami ingin memberi contoh langsung. Bukan hanya memberi instruksi, tapi menunjukkan bahwa pemerintah bisa menjadi pelaku utama gerakan ketahanan pangan,” ujar Camat Pakisaji, Endah Sriyati, S. IP pada Sabtu (12/07/2025).
Kandang tersebut dihuni 30 ekor ayam Lohmann Brown, jenis petelur hibrida yang terkenal karena produksinya tinggi dan mudah dipelihara. Hasilnya? Rata-rata 24 butir telur segar per hari langsung dari halaman kantor.
Dengan modal sekitar Rp5 juta, proyek ini tak hanya menghidupkan halaman yang biasanya sepi, tapi juga menyulut inspirasi warga. Ayam mulai bertelur di usia 19 minggu dan dapat menghasilkan hingga 320 butir telur selama masa produktif.
Kuncinya adalah pengelolaan yang baik, mulai dari pakan berkualitas seperti Hi Pro Vite hingga pencahayaan alami yang cukup.
Yang lebih menarik, limbah kandang tidak dibuang begitu saja. Kotoran ayam dicampur sekam, diolah menjadi pupuk organik.
“Dari kandang kecil ini, kami ingin menunjukkan bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari mana saja. Bahkan dari kantor pemerintahan,” tambah Endah.
Kandang ayam ini bukan sekadar tempat beternak. Ia menjadi ruang belajar hidup, tempat warga diajak memahami siklus produksi, nilai keberlanjutan, dan pentingnya mandiri pangan di tengah ketidakpastian zaman.
Pakisaji tidak hanya bicara pangan, tapi menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kemauan, kantor kecamatan pun bisa berubah menjadi ladang harapan.
Penulis : Redaksi
Editor : Gus