Gawat! Belum Kelar Oplosan Pertamax, Kini Giliran Takaran BBM, Ini Kata Pengelola SPBU

- Redaksi

Rabu, 9 April 2025 - 09:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan : tangkapan layar Video saat konsumen meminta di ukur ulang di kokasi SPBU

Keterangan : tangkapan layar Video saat konsumen meminta di ukur ulang di kokasi SPBU

PENDOPOSATU.ID, KAB MALANG – Gawat! belum selesai skandal oplosan Pertamax yang menghebohkan, kini muncul dugaan praktik kecurangan baru yang lebih merugikan konsumen. Dengan modus operandi pengurangan volume Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh oknum saat pengisian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Rabu (09/04/2025)

Kasus terbaru dugaan pengurangan volume BBM yang mencuat di wilayah Malang diunggah akun Facebook @Saiful Amin menambah daftar panjang kekecewaan masyarakat terhadap integritas penyaluran bahan bakar.

Dalam unggahannya di salah satu Grup Facebook. @Saiful Amin mengaku menjadi korban dugaan pengurangan takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di salah satu SPBU yang berlokasi di Patal Lawang Kabupaten Malang pada Minggu sore (06/04/2025).

Keterangan : Tangkapan layar keluhan konsumen

@Saiful Amin menceritakan saat dirinya membeli BBM di SPBU Patal Lawang secara tidak sengaja menemukan adanya kekurangan takaran BBM yang sangat signifikan.

“Untuk pembelian yang 7 liter pertama itu saya ukur sendiri di rumah.
Sebenernya saya tidak ada niatan untuk mengukur, dan tidak sengaja mendapati kurangnya takaran BBM terlalu banyak,” tuturnya saat dikonfirmasi awak media melalui messanger (07/04).

“Saya curiga dan tidak percaya lalu mencoba beli lagi 70 ribu dengan memasukkan langsung ke botol air mineral untuk mengetahui apakah memang benar takaran BBM tersebut kurang,” tambahnya.

Dirinya bahkan sempat membeli sebanyak tiga kali untuk membuktikan dugaannya, namun, setelah diukur ulang di rumah, ia menemukan fakta mengejutkan, terdapat kekurangan volume yang sangat signifikan.

“Saya beli tiga kali, tetap kurang. Petugas bilang karena penguapan,” tulisnya.

Dari yang seharusnya 7 liter, ia hanya menerima sekitar 5,5 liter Pertalite yang dibelinya, artinya terdapat kekurangan sekitar 1,5 liter untuk setiap pembelian 7 liter Pertalite.

Baca Juga :  PDI-P Belum Turun Rekom, Nama Abdul Qodir Mencuat Jadi Kuda Hitam Pilbup Malang

“Piye lor tuku bensin 7 liter kurang 1 liter setengah alasane penguapan,” ungkapnya.

@Saiful Amin juga meminta ke pegawai SPBU untuk melakukan pengecekan ulang menggunakan gelas ukur setelah sebelumnya sempat mencoba mengisi Pertalite ke dalam botol mineral untuk membuktikan kecurigaannya.

Namun, upayanya dihalangi petugas SPBU yang menyarankan untuk melaporkan keluhannya ke kantor SPBU.

Setelah melakukan pengujian ulang di kantor SPBU, hasil pengukuran kembali menunjukkan kekurangan volume BBM.

Saat minta penjelasan Pegawai SPBU Patal mengenai kurangnya volume Pertalite yang tidak sesuai, dengan enteng Pegawai SPBU berdalih karena adanya penguapan, karena sebelum di masukkan ke bejana, pertalite di masukkan dulu ke ember seng yang kering.

“Miris beli 7 liter penguapannya sampai 1 liter lebih. Nasib rakyat cilik bisanya iso nrimo, nasib nasib,” cuitnya.

Sementara itu, Sugiyanto selaku penanggungjawab SPBU saat dikonfirmasi menjawab jika inti permasalahan adalah perbedaan hasil pengukuran BBM antara SPBU dan konsumen, yang menurut SPBU disebabkan oleh metode pengukuran konsumen yang kurang tepat dan potensi penguapan.

Keterangan Sugiyanto Penanggung jawab SPBU Patal Lawang.

“Bahwa kemarin teman-teman kan kelirunya dari nozzle ke kaleng baru masuk ke gelas ukur yang menyebabkan volume BBM berkurang karena terjadi proses penguapan,” terang Sugianto kepada awak media pada Selasa (08/04/2025).

Sugiyanto mengatakan jika untuk pengukuran yang lebih valid, BBM harus langsung dari nozzle ke alat ukur standar seperti gelas ukur.

“Kalau teman-teman lihat di video pertama, yang dari kaleng terus dicintung itu sebenernya sudah gak valid karena sudah salah dan itu pasti berkurang volumenya karena proses dan penguapanya,” tegasnya.

Menjawab pengukuran di luar SPBU misalnya di rumah, pihaknya tidak bisa menjamin keakuratannya karena penggunaan perantara seperti kaleng dan proses penuangan berulang menyebabkan penguapan dan pengurangan volume.

Baca Juga :  Dapat Nomor Urut 1 di Pengundian Nomor Urut Paslon Pilwali Malang, Paslon WALI : Ini Nomor Menuju Kemenangan

Selain itu, takaran mesin dispenser SPBU sudah sesuai standar dan rutin diperiksa Metrologi dan untuk konsumen yang tidak puas diarahkan melapor ke UPT Metrologi Legal.

“Makanya itu jika ada konsumen yang tidak terkait takaran kita langsung arahkan laporan kesana, kalau dari dinas yang terkait menjelaskan bisa lebih valid lagi,” pungkas Sugiyanto

Pihak SPBU Patal Lawang berharap klarifikasi ini meluruskan polemik dan memberikan pemahaman yang benar terkait perbedaan volume BBM yang diukur konsumen di luar SPBU.

Namun begitu, kejadian ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan dan standar operasional prosedur (SOP) di SPBU Patal Lawang tersebut dan Pihak berwenang diharapkan segera melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap kebenaran dan melindungi hak-hak konsumen. (Gus)

Penulis : Gus

Editor : Redaksi

Berita Terkait

DPRD Malang Realisasikan Pokir Pelebaran Jalan, Aspirasi Warga Dapil VII Terwujud
Harga Cabai Anjlok, Petani di Tumpang Malang Menjerit: Obat Mahal, Cabe Murah
Panen Raya Ikan Nila di Mulyoarjo: Sanusi Tegaskan Dukungan untuk Ekonomi Desa dan Pencegahan Stunting
Ribuan Jamaah Padati Lawang Bersholawat, Aparat Pastikan Acara Aman dan Kondusif
Ribuan Jamaah Padati “Lawang Bersholawat”, Habib Syekh Serukan Persatuan Umat
Khitanan Massal Gratis Di Desa Turirejo, Lawang: Dukung Anak Sholeh Lewat Aksi Sosial Tahunan
Ketua GMPK Serukan Dialog, Jalan Damai Pemerintah dan Massa Lewat Komunikasi
DPRD Kabupaten Malang Siap Tampung Aspirasi Publik, Darmadi: “Kami Harap Malang Tetap Kondusif”

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 19:02 WIB

DPRD Kota Malang Apresiasi Semangat Warga Kota Lama dalam Gelar Karnaval Budaya

Jumat, 12 September 2025 - 02:56 WIB

Fokus Pendidikan dan Revitalisasi Pasar Besar, DPRD Kota Malang Bahas Perubahan APBD 2025

Rabu, 10 September 2025 - 19:44 WIB

PHRI Kota Malang Gelar Turnamen Futsal 2025, Disporapar Kota Malang: Lebih dari Sekadar Olahraga

Rabu, 10 September 2025 - 15:28 WIB

Family Corner Masjid Jadi Pusat Ketahanan Keluarga, Malang Jadi Percontohan Nasional

Rabu, 10 September 2025 - 15:02 WIB

Pemkot Malang Targetkan UCJ 2025, Lindungi 25 Ribu Pekerja Rentan Lewat BPJS Ketenagakerjaan

Rabu, 10 September 2025 - 14:54 WIB

Ketua DPRD Kota Malang Desak Evaluasi Pungutan dan Program Seragam Sekolah

Rabu, 10 September 2025 - 14:51 WIB

Polsek Sukun Turun Tangan, Cekcok Ojol vs Jukir berahir Damai

Minggu, 7 September 2025 - 20:06 WIB

Dispangtan Kota Malang Gelar GPM, Sediakan 11 Ton Beras Murah untuk Warga Tunggulwulung

Berita Terbaru