PENDOPOSATU.ID, PASURUAN – Pelukis senior asal Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jupri Abdullah, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurangnya perhatian dari Bupati Pasuruan dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Keluhan ini muncul saat Jupri sedang mempersiapkan pameran tunggal di Jakarta yang akan membawa nama Pasuruan dan Jawa Timur.
Jupri, yang akrab disapa Cak Jupri, mengaku menghadapi kesulitan finansial selama persiapan pameran di Jakarta. Ia telah menghubungi kedua kepala daerah tersebut untuk meminta bantuan, namun tidak mendapatkan respons.
“Saya mempersiapkan pameran lukis ini padahal membawa nama Pasuruan dan Jawa Timur, tetapi kepala daerahnya cuek tidak memperhatikan keluhan kami,” kata Jupri kepada awak media pada Minggu (27/7/2025).
Patut diketahui, Jupri Abdullah bukanlah seniman sembarangan, Ia dikenal luas di kalangan tokoh elit pusat dan telah meraih berbagai penghargaan, termasuk dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).
Salah satu momen paling berkesan dalam kariernya adalah ketika ia melukis di Istana Negara Jakarta pada Upacara Kenegaraan HUT RI tahun 2008, di mana ia mendapatkan apresiasi langsung dari Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla.
Melalui lukisannya, Jupri banyak mengabadikan figur-figur penting dari kancah internasional hingga nasional. Di antara deretan tokoh tersebut adalah Presiden Amerika Barack Hussein Obama, Raja Salman, serta sejumlah besar pemimpin Indonesia seperti Prabowo Subianto, Gus Dur, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi, dan Jusuf Kalla. Tak hanya itu, Jupri juga pernah melukis Kapolri dan beberapa bupati.
“Dari prestasi semuanya itu sama sekali tidak ada apresiasi atau penghargaan dari Kepala Daerah saat ini,” imbuhnya.
Jupri merasa Bupati Pasuruan mungkin tidak mengetahui prestasinya, namun ia sangat menyayangkan sikap Gubernur Khofifah yang, menurutnya, telah “lupa” akan dukungannya pada Pilkada sebelumnya.
Dengan nada tegas, Jupri menyatakan bahwa ia tidak main-main dalam berkesenian. Ia bahkan mengusulkan agar anggaran kesenian di daerah dihapus jika seniman tidak mendapatkan perhatian yang layak.
“Kami melukis ini tidak main-main, kalau memang tidak diperhatikan ya dihapus saja anggaran kesenian di dearah-daerah itu,” tegas Jupri.
Menanggapi situasi ini, Jupri berencana untuk menemui Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM). Ia berharap dapat berkolaborasi melukis di Lembur Pakuwon, kediaman KDM, sebagai upaya untuk memperjuangkan hak-hak seniman. (dul)
Penulis : Abdul
Editor : Gus