PENDOPOSATU.ID, PASURUAN – Wahyu Nugroho dengan tegas membantah tudingan bahwa dirinya adalah advokat ilegal dalam pendampingan hukum terhadap warga Gempol-9. Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan sengaja digulirkan untuk menciptakan kegaduhan di masyarakat.
Wahyu menjelaskan bahwa kehadirannya dalam audiensi dengan Satpol PP di Kecamatan Gempol beberapa waktu lalu bukan atas nama pribadi, melainkan sebagai perwakilan resmi dari tim pendamping hukum Gempol-9.
“Saya hadir bukan sebagai advokat tunggal, apalagi mengklaim diri sebagai satu-satunya penasehat hukum. Saya mewakili tim yang secara sah diberi kuasa oleh klien,” tegas Wahyu, Rabu (30/07/2025).
Ia menambahkan bahwa tim pendamping hukum tersebut terdiri dari Wintarsah Anuraga, S.H,. M.H., Wahyu Nurgraha, S.I.Pol, Non Litigasi (LIRA), Solihul Aris, S.H., Lujeng Sudarto, S,Fil,. S.sos (PUS@KA), dan Heri Siswanto, S.H.M. H.
Wahyu menegaskan dirinya tidak pernah mengaku sebagai advokat atau pengacara dalam kapasitas pribadi, dan kehadirannya murni menjalankan mandat dari tim hukum karena rekan-rekannya saat itu berhalangan hadir.
Terkait isu legalitas yang dilemparkan ke publik, Wahyu menduga ada indikasi kuat bahwa narasi tersebut digerakkan oleh oknum tertentu yang memiliki kepentingan untuk memperkeruh situasi.
“Saya mendapat informasi bahwa pemberitaan ini didorong oleh oknum wartawan pesanan yang memang ingin menciptakan konflik. Namun saya tidak terpancing, dan memilih menyikapinya secara profesional,” ujarnya.
Wahyu menyerukan kepada insan pers untuk tetap memegang teguh kode etik jurnalistik, serta memastikan kebenaran informasi sebelum disiarkan. Ia menilai penyebaran kabar bohong sangat berbahaya dan bisa mencemarkan nama baik seseorang secara tidak adil.
“Pers punya peran penting dalam demokrasi, tapi jangan sampai dijadikan alat propaganda. Saya berharap rekan-rekan media tetap berpegang pada prinsip verifikasi dan independensi,” tandasnya.
Terahir, Wahyu juga membuka diri kepada siapa pun yang ingin mendapatkan informasi langsung dan objektif terkait persoalan ini.
“Saya siap dikonfirmasi kapan pun. Jangan membuat penilaian sepihak tanpa tahu fakta sebenarnya,” pungkasnya.
Penulis : Abdul
Editor : Gus