PENDOPOSATU.ID, Kota Malang – Para Atlet Olahraga khususnya Cabor sepatu roda di Kota Malang harus merasakan situasi kurang beruntung. Pasalnya, arena atau sirkuit Sepatu roda bertaraf Nasional milik Pemerintah yang dibangun tahun 2022 lalu, hingga saat ini tidak layak untuk digunakan.
Sedangkan, fasilitas pembangunan sirkuit sepatu roda juga dikarenakan Kota Malang memiliki atlet-atlet yang berpotensi tetapi belum memiliki fasilitas sarana yang dibutuhkan, bahkan sirkuit tersebut dibangun dengan nominal yang tidak sedikit yakni menghabiskan biaya sekitar Rp 700 juta.
Berdasarkan pantauan di lapangan terlihat pembangunan fasilitas tersebut terkesan asal asalan, terlihat area perlintasan Sirkut mengalami banyak kerusakan.
Tidak hanya itu, pagar di arena sepanjang 200 meter itu juga ikut hancur bahkan arena yang sudah dibangun bisa membahayakan para Atlet karena bentang tikungan terlalu sempit sehingga beresiko.
“Kita gak pernah kesana, gak berani memakai perlintasan itu, seban pada posisi tertentu masih kurang lebar jadi lebih baik kita cari tempat lain yang lebih aman,” ujar Ketua Harian Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi), Eko Dewo Sukayanto dihubungi awak media, Kamis (06/27/2024).
Bahkan kata Eko, Pmbangunan sarana inline skate tersebut tidak sesuai dari perencanaan awal, sebelumnya Perserosi pernah mengajukan luasan 6.8 Meter Namun setelah diukur ulang Kurang 4 Meter.
“Kita gak berani bilang kurang layak nanti dispora Marah, Cuma kurang layak saja dan untuk sirkuit belum memenuhi standar. Kita gak bisa komplain soalnya sirkuit itu sudah jadi,” ungkap Eko, sembari berkelakar.
Lebih Lanjut, Eko juga menceritakan bahwa proses perencanaan awal pembangunan Perserosi pernah dilibatkan. Namun, saat penetapan lokasi Area Sirkuit tidak dilibatkan kembali.
“Kita pernah diajak untuk ikut survey lokasi, kemudian setelah dibangun ternyata berubah,” lanjut Eko, melalui sambungan telpon.
Untuk diketahui, lintasan sepatu roda itu dibangun Mengunakan Agaran pemerintah Daerah tahun 2022 senilai 700 Juta Lebih dengan Pagu 902 juta Rupiah, dan Rampung pada Desember 2022. Namun, setelah 2 tahun pembangunan hingga saat ini, jarang atau hampir tidak pernah digunakan area lintasan tersebut, karena sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Liputan: Wenwen
Penulis : Redaksi