PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Sebanyak 2.100 peserta yang didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z, berpartisipasi dalam ajang Soekarno Run 2025 di Malang untuk peringati ‘Bulan Bung Karno’. Acara ini memberikan makna baru pada pesan historis Bung Karno, “Jas Merah” (Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah), dengan mengubahnya menjadi kegiatan yang relevan dan menyenangkan bagi anak muda.
Para peserta Soekarno Run 2025 berlari menelusuri jejak-jejak historis Sang Proklamator, menyusuri rute yang dipenuhi dengan situs-situs penting yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Melalui kegiatan ini, nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme ditransformasikan ke generasi muda dengan cara yang interaktif dan dinamis. Soekarno Run 2025 menunjukkan bahwa warisan sejarah dapat terus dihidupkan dan dihargai oleh generasi baru dengan pendekatan yang inovatif.
Mengusung Fun Run Berlari di Atas Kaki Sendiri, acara ini jauh dari kesan formal dan kaku. Panitia yang didominasi anak muda sukses mengubah peringatan “Bulan Bung Karno” menjadi festival lari yang dinamis dan penuh energi.
Lomba lari 5 kilometer ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan sebuah pernyataan, sejarah adalah bagian dari identitas masa kini.
Strategi Cerdas Merangkul Generasi Baru.
Andreas Eddy Susetyo, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang hadir dalam kegiatan ini sangat mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat. Dalam momen tersebut Ia turut mendorong agar Soekarno Run dapat digelar setiap tahun.
“Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Ini bisa menjadi ajang tahunan untuk memperingati Bulan Bung Karno dengan lebih meriah dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Andreas.
Sementara Sri Untari Bisowarno, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, menyebut bahwa kegiatan ini sengaja dirancang menyesuaikan tren generasi milenial dan Gen Z.
“Penduduk Indonesia 65 persennya adalah generasi milenial dan Gen Z. Jadi kegiatan yang kita selenggarakan harus menyesuaikan tren mereka,” jelasnya mengonfirmasi bahwa cara terbaik untuk mendekati anak muda adalah dengan masuk ke ruang-ruang yang mereka gemari, salah satunya adalah Fun Run.
Sri Untari mengutip pesan legendaris Bung Karno, Berikan aku 10 pemuda, akan kuguncang dunia, yang terasa begitu relevan di tengah gelora semangat ribuan pelari muda yang memadati jalanan Kota Malang.
Melalui Kegiatan Soekarno Run 2025, pihaknya ingin mengajak gemerasi muda menelusuri literasi perjuangan Bung Karno, dari Surabaya hingga Blitar.
Untari menegaskan pesan Jas Merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Menurutnya Inisiasi Soekarno Run 2025 ini adalah bagian dari upaya mentransformasikan semangat perjuangan ke generasi penerus.
Ditempat yang sama, Ketua panitia Soekarno Run 2025, Ganis Rumpoko, tak menyangka antusiasme warga Malang Raya akan meledak sejauh ini. Target awal 1.000 peserta habis hanya dalam tiga hari, memaksa panitia membuka kuota tambahan yang langsung ludes.
“Sampai sekarang itu masih banyak yang minta kuota tambahan,” ungkap Ganis.
Ganis mengungkapkan event Soekarno Run 2025 digelar adalah dalam rangka bulan Bung Karno yang digagas oleh PDI Perjuangan yang digarap sama muda-mudinya dan kegiatannya terbuka untuk umum.
“Ini event dalam rangka bulan Bung Karno yang digagas sama PDI Perjuangan, namun digarap sama muda-mudinya, jadi memang untuk menyambut bulan Bung Karno,” ungkapnya.
Rute lari pun dipilih dengan cermat, dimulai dari Tugu Kota Malang, rute ini menurut Ganis dirancang untuk “menyusuri sejarah” dengan melewati titik-titik ikonik kota.
“Ya tentu kita mengangkat nilai-nilai historis, karena tajuknya adalah Soekarno Run, jadi kita melewati daerah-daerah yang mungkin punya nilai historis buat kota Malang itu sendiri salah satunya Tugu Kota Malang,” bebernya.
Melihat respons positif ini, ada kemungkinan Soekarno Run akan menjadi agenda tahunan yang lebih besar, mungkin dengan jarak tempuh yang lebih menantang.
“Kalau melihat antusiasnya Semoga kalau memang fun ini berjalan lancar, sukses, mendapat sambutan positif, bisa diadakan di tiap tahun,” pungkasnya.
Penulis : Gus
Editor : Redaksi