PENDOPOSATU.ID, Kota Malang – Politik identitas dan menyerang ke lawan politik atau salah satu paslon Walikota Malang nomor urut 3 yakni Abah Anton terus dimunculkan ke publik melalui banner hingga media sosial.
Namun fakta di lapangan justru sangat berbalik. dengan beredarnya isu yang menyerang ke Abah Anton, masyarakat pun tidak pernah terpengaruh, malah justru masyarakat lebih simpati kepada sosok Abah Anton.
“Saya tidak terpengaruh sedikitpun dengan isu-isu yang beredar itu. karena saya melihat sosok abah Anton itu sangat wibawa dan peduli sama wong cilik dan bisa menyatu dengan warga” kata Halimah warga Kidul Dalem Kecamatan Klojen.
Menurutnya, karena seringnya blusukan ke kampung-kampung membuat ikatan bathin warga dengan Abah Anton itu sangat kuat.
“Ketika datang ke kampung, Abah Anton itu pasti disambut antusias dan meriah sama warganya. makanya ketika Abah Anton mencalonkan lagi saya senang sekali dan pasti pilih Abah Anton” ucapnya
Ungkapan yang sama dikatakan KH. Nursalim Mafa, pengasuh Pati Asuhan Nurul Mutaqiem, bahwa Abah Anton ini sosok orang yang luar biasa, khususnya para ibu-ibu sangan cinta banget dengan beliau.
“Abah Anton ini saya kenal mulai tahun 2000 an, orangnya sangat merakyat dan tidak pernah menbeda-bedakan” ujar KH. Nursalim Mafa, Jumat (18/10/2024)
Menanggapi munculnya isu-isu yang menyerang ke Abah Anton, beliau mengungkapkan, tidak memungkiri, bahwa Abah Anton memang pernah ada masalah, namun permasalahan itu sudah selesai secara hukum.
“Adapun lawan-lawan politiknya untuk mencari kesalahan-kesalahan sekarang ini saya anggap sudah menjurus kefitnah. Karena permasalahannya sudah selesai” ungkapnya
Dan masyarakat sudah tahu. Tidak bisa dipungkiri, semakin Abah Anton di fitnah, semakin ditekan, masyarakat pun makin cinta kepada Abah Anton. Dan masyarakat akan mencoblos Abah Anton.
Sementara itu, menanggapi serangan yang mengarah padanya, Calon Walikota Malang nomor urut 3 Abah Anton tampaknya tidak terpengaruh.
“Insya Allah masyarakat kita sudah cerdas, kita ini berkoalisi dengan rakyat. Jadi tidak perlu ditanggapi” kata Abah Anton sambari tersenyum.
Penulis : Ocha
Editor : Dadang D