Malang, pendoposatu.id – Eksistensi Lembah Indah Malang sebagai destinasi wisata alam unggulan di Kabupaten Malang kian menguat. Berlokasi di Dusun Cendogo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, kawasan wisata yang menyuguhkan panorama pegunungan dan udara sejuk ini terus menjadi magnet wisatawan, terutama saat akhir pekan dan hari libur nasional. Pada Sabtu (13/12/2025), arus kunjungan wisatawan tampak meningkat signifikan, menandakan tingginya minat masyarakat terhadap wisata berbasis alam terbuka.
Sales Manager Lembah Indah Malang, Hariyanto, mengungkapkan bahwa tren kunjungan memang didominasi pada waktu-waktu tertentu.

“Sebagian besar tamu datang saat weekend, mulai Jumat sore hingga Minggu. Kalau bertepatan dengan libur nasional, jumlahnya biasanya melonjak cukup tajam,” jelasnya.
Sejak bergabung dengan manajemen Lembah Indah Malang pada Juli 2025, Hariyanto menilai perkembangan destinasi ini semakin positif. Meski berada di kawasan pinggiran kota, Lembah Indah Malang justru menawarkan pengalaman berbeda dengan nuansa alam yang masih asri, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 25 hektare, Lembah Indah Malang menghadirkan konsep wisata terpadu yang memadukan rekreasi, petualangan, dan edukasi.
Berbagai wahana berbasis alam tersedia, seperti jeep off-road Klereng Gunungkawi yang menantang adrenalin, archery, paintball, outbound, flying park, ATV, hingga e-bike yang memungkinkan pengunjung menjelajah kawasan dengan cara ramah lingkungan.
Bagi wisatawan keluarga dan anak-anak, pengelola juga menyediakan edufarm, greenhouse, serta playground yang dirancang sebagai sarana rekreasi sekaligus pembelajaran. Konsep ini menjadikan Lembah Indah Malang tidak hanya sebagai tempat liburan, tetapi juga ruang edukatif yang menyenangkan.
Popularitas Lembah Indah Malang tak hanya terasa di kalangan wisatawan lokal. Destinasi ini juga menjadi pilihan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.
“Pengunjung kami datang dari berbagai wilayah, mulai Kalimantan Timur, Riau, hingga Pekanbaru. Dari Jawa Timur sendiri, cukup banyak yang berasal dari Madura,” ungkap Hariyanto.
Ia menambahkan, banyak wisatawan yang awalnya hanya merencanakan kunjungan singkat. Namun setelah melihat kelengkapan fasilitas, mereka tertarik untuk menginap dan bahkan memesan paket kegiatan. Lembah Indah Malang kerap menjadi lokasi gathering perusahaan, kegiatan komunitas, hingga program team building.
Dari sisi aksesibilitas, pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp20.000, yang sudah termasuk sajian minuman teh. Untuk fasilitas akomodasi, pengelola menawarkan beragam pilihan penginapan dengan harga terjangkau, mulai dari Rp750 ribu untuk unit standar hingga Rp3 juta untuk tipe vila.
Vila tersebut mampu menampung 6 hingga 10 orang, sementara unit dengan harga terendah dapat digunakan maksimal oleh tiga orang.
Keunggulan lain yang menjadi ciri khas Lembah Indah Malang adalah keberadaan jalur trekking sepanjang sekitar satu kilometer. Jalur ini disebut sebagai salah satu yang pertama dimiliki resort di Jawa Timur.
Melalui jalur tersebut, pengunjung dapat menikmati panorama matahari terbit dengan latar Gunung Semeru, sekaligus menyaksikan bentangan alam kawasan Greenville dengan pemandangan ribuan sapi yang menjadi daya tarik tersendiri.
Menutup keterangannya, Hariyanto berharap Lembah Indah Malang dapat terus berkembang dan dikenal lebih luas.
“Kami berharap Lembah Indah Malang semakin dikenal, khususnya di Jawa Timur, dan mampu menjadi barometer wisata alam di wilayah Ngajum maupun Kepanjen,” tuturnya.
Saat ini, operasional Lembah Indah Malang didukung oleh sekitar 50 karyawan, dengan 90 persen di antaranya merupakan warga Desa Balesari. Keberadaan destinasi wisata ini diharapkan tidak hanya memperkaya pilihan wisata di Kabupaten Malang, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan perekonomian masyarakat lokal.
Penulis : nes










