Malang, pendoposatu.id – Suasana hangat penuh kebersamaan menyelimuti halaman Pusat Pendidikan Al Ma’arif Singosari, Minggu (26/10/2025). Ratusan santri, guru, dan tokoh agama berkumpul dalam Tradisi Tumpengan dan Doa Bersama memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Malang.
Tradisi yang telah berlangsung sejak tahun 2018 ini bukan sekadar ritual, tetapi menjadi simbol rasa syukur atas kiprah para santri yang telah berjuang mengisi kemerdekaan dan menjaga moral bangsa.
Wakil Bupati Malang, Hj. Lathifah Shohib, yang hadir di tengah para santri, menyampaikan bahwa Hari Santri bukan hanya peringatan sejarah, melainkan pengingat tentang tanggung jawab besar yang diemban santri di masa kini.
“Santri adalah penjaga peradaban dan penopang moral bangsa. Momentum Hari Santri ini mengingatkan kita pada perjuangan panjang mereka, hingga akhirnya diakui secara nasional sejak tahun 2015,” ujar Lathifah Shohib dengan penuh semangat.
Menurutnya, pesantren dan madrasah diniyah merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter generasi muda. Karena itu, Pemkab Malang secara konsisten menyalurkan bantuan Rp25 juta per pesantren setiap tahun sebagai bentuk dukungan nyata bagi penguatan pendidikan keagamaan.
“Kalau Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat, tentu bantuannya juga akan kami naikkan. Saya juga terus memperjuangkan agar pesantren mendapatkan dukungan lebih besar dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Wabup yang akrab disapa Bu Lathifah itu mengungkapkan bahwa dirinya aktif menjalin komunikasi dengan DPR RI Fraksi PKB serta Kementerian Agama guna memperluas akses bantuan, baik program fisik maupun nonfisik, untuk lembaga keagamaan di Kabupaten Malang.
Ia juga membawa kabar baik bagi dunia pesantren: pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren yang baru saja disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Ini adalah hasil perjuangan panjang Ketua Umum PKB, dan menjadi tonggak baru bagi peningkatan mutu pesantren di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, kunjungan Menteri PPN/Bappenas RI ke Kabupaten Malang beberapa waktu lalu disebut Lathifah membuka peluang besar untuk pengajuan anggaran pembangunan, khususnya di bidang pendidikan keagamaan.
“Beliau menyampaikan langsung, kalau Pemkab Malang butuh dukungan pembangunan pesantren, bisa diusulkan lewat Sekjen Bappenas. Ini peluang besar yang akan kami tindaklanjuti,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPC FKDT Kabupaten Malang, Nasrul Marwazi, menyampaikan bahwa hingga kini ada 1.316 madrasah diniyah yang bernaung di bawah FKDT, tersebar di 33 kecamatan. Namun, pihaknya masih terus memverifikasi lembaga-lembaga yang belum terdata.
“Fokus kami memang pada madrasah diniyah di luar pesantren, karena yang di dalam pesantren umumnya sudah punya sistem sendiri. Tapi semua kami wadahi bersama dalam FKDT,” jelas Nasrul.
Ia menjelaskan bahwa FKDT berada di bawah koordinasi Kementerian Agama, namun juga menjalin sinergi erat dengan Dinas Pendidikan dan berbagai pihak lain untuk memperkuat karakter pendidikan di tingkat akar rumput.
“Kami ingin memastikan nilai-nilai akhlakul karimah tetap tumbuh di tengah generasi muda. FKDT menjadi jembatan antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah,” tegasnya.
Nasrul juga mengapresiasi dukungan Pemkab Malang yang telah menyalurkan dana sharing sebesar Rp15 miliar untuk madrasah diniyah. Bantuan ini diberikan bervariasi antara Rp4,5 juta hingga Rp6,3 juta per lembaga, tergantung tingkatan ula maupun wustha.
“Jumlahnya memang belum besar, tapi manfaatnya sangat dirasakan. Kami berharap ke depan perhatian tidak hanya pada kesejahteraan guru, tapi juga perbaikan sarana dan gedung madrasah,” ujarnya.
Menurutnya, masih banyak madrasah diniyah di luar pesantren yang kondisinya sederhana bahkan nyaris roboh. Karena itu, FKDT berharap dukungan pembangunan dari pemerintah daerah dapat terus ditingkatkan.
“Madrasah diniyah adalah benteng akhlak anak-anak kita. Mereka belajar adab, moral, dan agama sejak kecil. Kalau lembaganya kuat, moral bangsa juga akan kuat,” tandasnya.
Lathifah Shohib berharap FKDT terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun pendidikan berbasis karakter dan keagamaan di Kabupaten Malang.
“FKDT adalah bagian penting dari upaya mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak. Mari kita jaga semangat santri agar tetap menjadi cahaya bagi bangsa,” pungkasnya.
Penulis : nes










