PENDOPOSATU.ID, MALANG – Upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor kacang tanah mulai digerakkan dari Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Senin (28/7), perusahaan agritech Prime 4.O resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan SAE L’SIMA, fasilitas agroedukasi di bawah naungan Lapas Kelas I Malang.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia dalam rangkaian kunjungan kerjanya di wilayah Malang. Kerja sama tersebut menandai dimulainya pengembangan pusat pembibitan kacang tanah unggulan yang ditujukan untuk mendukung kebutuhan industri nasional.
CEO Prime 4.O, Vinna Ho, menyampaikan bahwa selama ini kebutuhan kacang tanah nasional sebagian besar masih dipenuhi dari impor, seperti India, Vietnam, hingga Afrika. Menurutnya, Indonesia seharusnya mampu mandiri jika pembibitan dikembangkan secara serius dan terarah.
“Selama ini petani kita rata-rata hanya mampu menghasilkan 2 ton per hektare. Dengan bibit unggul dan pendampingan yang tepat, kami menargetkan hasil bisa meningkat menjadi 4 sampai 5 ton,” ujarnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Prime 4.O juga menggandeng BRMP Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi – Kementerian Pertanian RI) guna menghasilkan bibit kacang tanah sesuai spesifikasi industri dan kebutuhan pasar nasional.
Vinna juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah, terutama dalam penyediaan pupuk dan insektisida dengan harga terjangkau. Menurutnya, mahalnya harga pupuk non-subsidi menjadi salah satu tantangan utama setelah ketersediaan bibit berkualitas.
Sementara itu, SAE L’SIMA atau Sarana Asimilasi Edukasi L’SIMA merupakan lahan pertanian binaan Lapas Kelas I Malang yang berada di Maguan, Ngajum. Kawasan ini berfungsi sebagai pusat pembinaan warga binaan melalui kegiatan pertanian, sekaligus menjadi bagian dari program ketahanan pangan nasional. Berbagai komoditas pertanian telah dikembangkan di lokasi ini, seperti kubis manis, edamame, dan jagung manis.
Dengan adanya kerja sama ini, Prime 4.O dan SAE L’SIMA berkomitmen memperkuat peran strategis sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional berbasis kemandirian bibit.
Penulis : Redaksi
Editor : Gus