PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Malang tegaskan komitmennya perjuangkan kepentingan masyarakat, terutama menghadapi isu-isu krusial seperti akses pendidikan, stabilitas harga kebutuhan pokok, dan praktik-praktik curang yang merugikan konsumen.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan bahwa kegiatan buka bersama dan pembagian 2500 bingkisan Idul Fitri kepada seluruh struktural kader merupakan hasil gotong royong.
“Jadi kami bergotong royong mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota Malang, berserta DPC semua gotong royong bersama-sama untuk memberikan tingkisan pada struktural, pada internal kami yang berjumlah 2.500 orang,” ujar I Made di Kantor DPC PDIP Kota Malang pada Minggu (23/03/2025).
I Made menyampaikan selain memperkuat solidaritas internal, DPC PDI Perjuangan Kota Malang juga menegaskan komitmen mereka untuk terus berada di tengah masyarakat dan memperjuangkan kepentingan mereka.
“Intinya adalah kita tetap harus berada di tengah-tengah masyarakat untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, terutama sekarang banyak kebijakan-kebijakan yang dirasa memberatkan masyarakat,” jelas I Made.
I Made Rian juga mengharapkan agar struktural partai dapat memberikan masukan kepada fraksi DPRD untuk memperjuangkan dan mengawal aspirasi masyarakat.
“Kami juga mengharapkan masukan dari struktural partai untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui fraksi DPRD, kebijakan-kebijakan inilah nanti yang akan kita kawal,” jelasnya.
Beberapa isu prioritas yang disoroti dan menjadi fokus antara lain adalah Ketersediaan akses pendidikan menjelang tahun ajaran baru.
“Prioritas pertama adalah sekarang menjelang tahun ajaran baru, Kami sudah menginstruksikan bagaimana warga Kota Malang jangan sampai kesulitan untuk mencari sekolah,” tandasnya.
Selain itu terkait pengawalan pokok pikiran (pokir) dari fraksi DPRD yang berasal dari usulan masyarakat yang diperjuangkan.
“Terkait pokir-pokir kami dari fraksi juga sudah kami perjuangkan kemarin, disembilan fraksi juga sudah membawa pokir usulan daripada struktur yang didapat dari masyarakat,” lanjutnya.
Penanganan kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang hari raya juga menjadi isu prioritas PDI Perjuangan dengan menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah kota untuk memastikan anggaran stabilisasi harga tepat sasaran.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang juga mengungkapkan keprihatinan terhadap praktik-praktik curang seperti oplosan BBM dan pengurangan ukuran pada bahan pokok.
“Kemarin ada kelangkaan LPG, kemudian sekarang ada tentang oplosan BBM, masyarakat sudah tidak percaya lagi pada penyedia, produsen-produsen yang melakukan pengurangnya ukuran, sekarang sudah merambah ke minyak goreng, terus kemudian beras,” ungkap Made.
Oleh sebab itu, DPC PDI Perjuangan mendesak pemerintah Kota Malang, melalui Satpol PP dan dinas terkait, untuk melakukan sweeping dan menindak tegas produsen-produsen nakal.
“Dewan saya rasa tidak perlu turun, tapi cukup lewat pemerintah kota dalam hal ini Satpol PP didamping oleh dinas terkait untuk menindak produsen-produsen yang nakal di Kota Malang ini,” tegasnya.
“Kami prihatin dengan praktik-praktik curang yang merugikan masyarakat. Kami mendesak pemerintah kota untuk bertindak tegas,” pungkasnya. (A1)
Penulis : Yanti
Editor : Gus