Malang, pendoposatu.id – Bupati Malang, H.M. Sanusi, membuka kegiatan Silaturahmi dan Penguatan Organisasi PCNU se-Malang Raya di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu (3/12).
Bupati menegaskan pentingnya konsolidasi hingga ke tingkat bawah agar program PBNU berjalan selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Menurut Bupati Sanusi, kegiatan ini menjadi upaya besar dalam memperkuat organisasi sekaligus ruang menyerap aspirasi.
“Konsolidasi ke bawah merupakan ikhtiar penting agar program PBNU dapat berjalan sejalan dengan kondisi di akar rumput,” ujarnya.
Bupati menyampaikan apresiasi kepada PCNU Malang Raya yang dinilai menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menjaga masyarakat dari paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai kebangsaan. Ia menilai harmonisasi antara tugas keagamaan PCNU dan tugas pemerintah daerah selama ini terjalin baik dan berdampak pada stabilitas di Malang Raya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sanusi menyoroti persoalan kemiskinan yang masih berada pada angka 8,5 persen. Ia menyebut, hingga kini BPS belum dapat menunjukkan secara rinci wilayah prioritas yang harus mendapatkan penanganan khusus. “Ironis, mayoritas masyarakat kita adalah muslim, tetapi kemiskinan masih cukup tinggi. Ini harus ditangani bersama,” tegasnya.
Bupati juga mengajak masyarakat memperbanyak doa, mengingat maraknya bencana yang terjadi di sejumlah wilayah lain di Indonesia. Ia menyebut perlunya istighosah untuk memohon keselamatan bagi Kabupaten Malang.
Selain itu, Sanusi memaparkan program pembinaan religius yang telah dijalankan Pemkab Malang selama empat tahun terakhir, yakni sekolah plus mengaji di tingkat SD dan SMP serta pelaksanaan salat Subuh berjamaah setiap Jumat.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Muhammad Hamim Kholili atau Gus Hamim, menegaskan bahwa PCNU siap bersinergi dengan pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan yang menjadi program prioritas.
PCNU telah menjalankan sejumlah aksi langsung di masyarakat melalui Lazisnu, Lakpesdam, Pondok Pesantren, serta lembaga pendidikan Ma’arif.
Menurut Gus Hamim, lembaga-lembaga tersebut memiliki program untuk membantu dan menggratiskan masyarakat miskin yang belajar di pesantren atau sekolah yang dikelola NU. “Kami punya program konkret yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.
Terkait perkembangan sertifikasi wakaf, Gus Hamim menyampaikan bahwa dari lebih dari 3.000 aset wakaf di Kabupaten Malang, sekitar 700 di antaranya telah tersertifikasi, angka tertinggi di Jawa Timur. Aset tersebut meliputi masjid, mushola, lembaga pendidikan, serta tanah bangunan dan tanah kosong.
PCNU telah berkoordinasi dengan BPN, dan rencananya penyerahan sertifikat wakaf akan dilakukan Gubernur Jawa Timur pada pertengahan Desember. Selain itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dijadwalkan menyerahkan sertifikat tambahan pada akhir tahun atau awal tahun mendatang.
Penulis : nes











