Beredar CCTV Kasus Vina Siapa “Sutradara” dibalik Pemberitaan semua ini ?*

- Redaksi

Selasa, 4 Juni 2024 - 00:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Roy Suryo Pakar Telematika.

Roy Suryo Pakar Telematika.

Selama ini sudah banyak saya sengaja tidak berkomentar dan-atau menolak menjadi Narasumber dari Kasus Vina yg terjadi 8 tahun silam (2016) tersebut.

Bagaimana tidak? Kasus yang sebelumnya melibatkan “orang orang yang bukan siapa siapa” ini tampak sekali Blow-up pemberitaannya.

Sudah hampir sebulan ini, tiap malam semua media mainstream memberitakan sampai membuatkan dialog dialog siaran langsung terus menerus kasus ini. Mulai dari munculnya orang orang yang bermaksud membela satu pihak versus pihak lainnya, komentator lokal yang bersuara hanya berdasarkan cerita sampai bisa bisanya kesurupan dijadikan fakta.

Lebay, kalau kata masyarakat sekarang ini, sebab sampai sampai ada TV yang menayangkan Topik yang sama selama 2-3 minggu berturut berturut untuk acara Dialog Live-nya, sampai sampai dalam edisi minggu lalu tampak seperti mengada ada, baik Topik yang dibahas maupun Narasumbernya.

Belum lagi kelau melihat isi pemberitaannya, tampak tidak ada topik lain yang sebenarnya jauh lebih layak dibahas selain topik ini. Dalam diskusi live tersebut sampai sampai, diskusi hanya berisi Debat kusir antar Narasumbernya yang sangat konyol dan tidak mencerdaskan bahkan bisa disebut membodohi masyarakat.

Padahal, sebenarnya sebagaimana yang seharusnya diberitakan, justru sangat banyak topik berita yang jauh lebih penting dibahas dan didiskusikan selain melulu hanya topik ini, mulai dari Kasus Korupsi Timah 271 Trilyun yang sampai sampai terjadi “saling intip” 2 Institusi penegak hukum, kasus TAPERA yang sangat memberatkan masyarakat, karena sangat tidak masuk akal dan dikhawatirkan hanya akan menjadi Ajang Korupsi baru, sampai kasus kasus lain seperti Putusan MA soal batas usia Calon Kepala Daerah yang sangat tampak ada pesanan oknum tertentu.

Kasus kasus yang sejatinya lebih penting diatas sebenarnya jauh lebih krusial untuk mendapatkan porsi pemberitaan yang lebih besar dibandingkan dengan hanya mengulang ulang statemen dari pihak pihak di kasus tahun 2016 itu.

Baca Juga :  Satu Panggung untuk Palestina, Dari Bumi Arema untuk Dunia

Dampak yang akan dirasakan masyarakat jauh lebih besar akibatnya kalau kasus Korupsi Timah, Pemotongan TAPERA sampai ke Calon Kepala/Wakil Kepala Daerah belum cukup umur lagi yang diloloskan dari Peraturan yg seenaknya diubah itu.

Jadi, disinilah tampak kalau pemberitaan berlebihan kasus Vina ini malah ditengarai memang digunakan utk menutup nutupi kasus besar tersebut.

Setelah selama ini topik yang dibahas tampak “jauh panggang dari fakta” misalnya hanya berdasar Ilusi Film yang sengaja dibuat berjudul “Vina sebelum 7 hari”, kejadian Halusinasi “Kesurupan” yang tidak bisa dijadikan fakta hukum, sampai ke munculnya nama nama baru yang berani mengaku sebagai “Saksi saksi Fakta” kasus yang terjadi tanggal 27/08/2016 silam. Kini mulai muncul bukti baru berupa Screenshot / Tangkapan tangkapan Layar CCTV (Close Circuit TeleVision) yang disebut sebut berasal dari kasus vina.

Screenshot yang masih berupa Kolase ini memang belum bisa diuji kebenarannya, apalagi disebut sebut hanya berasal dari pihak ketiga yg memposting di Akun TikTok dan IG.

CCTV yang belum bisa diuji kebenarannya ini memang penting untuk ditandaskan sebelumnya, karena seharusnya CCTV yang bisa digunakan sebagai Alat Bukti -sesuai Pasal 5 dan 6 UU ITE- adalah, bukan hanya berupa ScreenShot saja tetapi Rekaman Video Utuh yang bisa diputar untuk dianalisis kualitas Video dan Metadata asli CCTV tersebut.

Secara teknis Rekaman CCTV dalam DVR / Digital Video Recorder biasanya memang bertahan 1-2 bulan (kalau Harddisknya berkapasitas 500GB sd 1TB saat itu). Kalau sekarang mungkin saja Hraddisk DVR di CCTV bisa sampai berkapasitas 2TB – 4TB, tetapi itu juga tidak akan bisa menyimpan sampai 8 tahun (2016 sampai 2024).

Secara teknis kalau melihat Screenshot CCTV yang sekarang ditampilkan, jelas ada Rekaman Videonya yang utuh dan ada kesengajaan untuk “disimpan” mulai dari peristiwa sampai sekarang, karena adegan adegan yang ditampilkan cukup signifikan, mulai dari Genk Motor yang berkerumun, Ada yang membawa Balok Kayu ukuran besar, sampai kepada terekamnnya sosok wanita lain (selain Vina) dalam CCTV tersebut.

Baca Juga :  Parpol Utak Atik Paslon Pada Pilkada Serentak 2024 Di Malang Raya

Secara teknis juga kualitas dari Rekaman CCTV ini cukup jelas dan layak untuk dianalisis, karena teknologi tahun 2016 meski belum berkualitas HD / 4K spt kamera kamera sekarang, tidak Low-Res sehingga bisa ditelaah secara ilmiah.

Apalagi disebut sebut jumlah CCTV yang ada di TKP sebenarnya bukan hanya 1 (satu) terapi sampai berjumlah 7 (tujuh) Kamera CCTV, mulai dari Perempatan, Perumahan Mewah, Minimarket sampai ke Jembatan / Fly-over Talun.

Kalau melihat Kualitas Screenshot CCTV ini kondisinya jauh lebih bagus dari CCTV di salahsatu Pondok Pesantren di Cikarang yang sempat saya dihadirkan selaku Ahli oleh LBH Jakarta di Sidang PN Cikarang tahun 2022 lalu dan Alhamdulillah bisa menjadi Bukti Utama dalam Persidangannya dan membebaskan Pihak yang tidak bersalah.

Sebagaimana kasus Kopi Sianida Jessica di Kafe Olivier yang juga kembali menjadi heboh gara ada Tayangan di NetFlix sebelumnya, CCTV di kasus itu diragukan di Sidang karena Penangangan CCTV-nya tidak sesuai ProTap Alat Bukti karena hanya diambil dari USB Flashdisk dan bukan dari DVR Aslinya. Apalagi, kalau memang benar sebenarnya Rekaman CCTV kasus Vina ini sudah “disimpan” selama 8 tahun dan tidak ditampilkan di Sidang bulan Februari 2017 silam gara gara “tidak ada Ahli” (?), sungguh sangat absurd mengingat sejak 2004 saja saya sudah sering dihadirkan untuk kasus kasus seperti ini.

Kesimpulannya, munculnya Screenshot CCTV yang baru ditampilkan sekarang ini semakin menambah kecurigaan saya terhadap kasus ini, jelas ada tampak kesengajaan untuk “membuat panjang” pengungkapan kasusnya dan sekali lagi dimungkinkan untuk menutupi kasus kasus besar lainnya diatas (Korupsi Timah, TAPERA, Putusan MA bahkan kasus lama soal Kilometer 50).

Siapa (Oknum) “sutradara” dibalik semua Pemberitaan yang -disengaja- dibuat panjang ini? Kasihan masyarakat, harus terbebani lagi dengan perbincangan yang sebenarnya tidak perlu gara gara negara yang makin tidak baik baik saja ini …

Baca Juga :  Analisis Pertunjukan Seni Tari Legenda Batu Menangis dari Kalimantan di Acara Urban Dance Camp 2024 Kampung Warna Warni Jodipan

Tulisan ini sepenuhnya dibuat oleh : Dr. KRMT Roy Suryo, Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen*

Berita Terkait

Satu Panggung untuk Palestina, Dari Bumi Arema untuk Dunia
Kekerasan Atas Nama Mayoritas di Sukabumi, Sebuah Erosi Spiritualisme Mengeringkan Rasa Kemanusiaan
Jejak Panjang Uang, Antara Berkah dan Belenggu Peradaban
Eksklusif! Pengalaman Mudik ke Luar Angkasa Ternyata Ada di Planet Dampit!
Perspektif Mahasiswa: Tindakan Represif Aparat Menangani Demonstrasi di Malang Dalam Ruang Demokrasi
KEJAHATAN SKIMMING: ANCAMAN DOMPET DIGITAL
Tantangan Etika Bisnis di Industri E-commerce: Antara Keuntungan dan Tanggung Jawab Sosial
Red Valley Tunjukkan Kelasnya di MCC Melalui Lagu Marah Hingga Merah

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 11:02 WIB

Setetes Darah, Sejuta Harapan: Kolaborasi TNI dan Masyarakat Wujudkan Aksi Kemanusiaan di Pasuruan

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:11 WIB

Tak Punya Biaya Bukan Alasan: Baznas Kabupaten Malang Bantu Kuliah Gratis hingga Wisuda

Selasa, 29 Juli 2025 - 14:10 WIB

Berdayakan Pembuat Hiasan Hantaran, PKH Tumpang Malang Gelar Pembinaan Para KPM

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:27 WIB

Berdayakan Pembuat Hiasan Hantaran, PKH Tumpang Malang Gelar Pembinaan Para KPM

Senin, 28 Juli 2025 - 16:58 WIB

Prime 4.O dan SAE L’SIMA Kolaborasi Kembangkan Bibit Kacang Tanah Unggul

Jumat, 25 Juli 2025 - 16:34 WIB

Polres Pasuruan Rilis Kasus Asusila di Tutur, 7 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Sabtu, 12 Juli 2025 - 13:59 WIB

Kreativitas Camat Pakisaji Bikin Kandang Ayam Minimalis, Jadi Simbol Ketahanan Pangan Warga

Senin, 7 Juli 2025 - 23:47 WIB

Warisan Pelopor Kalpataru: Petani Manggis Jaga Amanat Lingkungan Hidup

Berita Terbaru

Ket gbr : Hilda Daningtyas ketua ITJI Korda Malang Raya periode 2025-2028

Kota Batu

Jurnalis Kompas TV, Hilda Daningtyas, Pimpin IJTI Malang Raya

Senin, 4 Agu 2025 - 18:00 WIB