Malang, pendoposatu.id – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dan perkebunan di Kabupaten Malang. Hal itu disampaikan oleh Menteri PPN/Bappenas RI, Rachmad Pambudi, melalui Kepala Biro Humas Bappenas, Ardian Nugroho, saat mengunjungi kebun kopi di Benjor Pin Camping Ground, Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Sabtu (25/10/2025).
“Ya, jadi kami di Kementerian PPN/Bappenas memiliki program untuk mendukung program-program dari kementerian, lembaga, dan daerah. Kali ini dukungannya diarahkan untuk sektor perkebunan dan pariwisata,” ujar Ardian.
Ia menambahkan, kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung potensi daerah dan merumuskan langkah konkret dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal.
“Datang ke sini itu ingin melihat langsung. Semoga apa yang sudah kami lihat hari ini bisa kami bantu ke depannya,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib menyambut baik kehadiran rombongan Bappenas di kawasan wisata Tumpang. Ia menilai kunjungan tersebut menjadi peluang besar bagi daerah untuk mendapatkan dukungan, termasuk dari pendanaan luar negeri.
“Salah satu yang bisa kita jajaki adalah bagaimana ada proses hibah dari luar negeri untuk mendukung sektor pariwisata, baik di Kabupaten Malang maupun di Jawa Timur secara luas,” ujar Lathifah.
Terkait potensi pariwisata di Jawa Timur, Ardian menjelaskan bahwa daerah ini memiliki banyak peluang, terutama di sektor ekowisata dan konservasi alam.
“Sebetulnya banyak sekali, terutama yang berkaitan dengan ekopark dan berbagai program konservasi. Saat ini kami sedang melakukan pendataan dan Bappenas sudah menyusun dokumen yang disebut Green Book, yang berisi daftar proyek dari Sabang sampai Merauke,” terangnya.
Lebih lanjut, Ardian menyebutkan bahwa arah kebijakan pendanaan pembangunan kini diarahkan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada APBN.
“Kami mengikuti arahan Bapak Presiden, kalau bisa tidak semua proyek menggunakan APBN. Jadi kami dorong pendanaan dari pihak lain, baik luar negeri, dalam negeri, maupun kerja sama dengan swasta. Bisa juga melalui skema CSR atau investasi,” jelasnya.
Menurutnya, setiap proyek yang mendapat pendanaan—baik hibah maupun pinjaman—harus memiliki kemampuan finansial untuk mengembalikannya, sehingga tidak membebani keuangan negara.
“Intinya, kalau pun harus pinjaman, proyek tersebut harus bisa menghasilkan keuntungan untuk membayar bunga atau pokok pinjaman. Jadi pembangunan tetap produktif dan berkelanjutan,” katanya.
Ardian juga menegaskan bahwa kunjungan Bappenas ke Malang tidak berhenti pada tataran wacana.
“Tadi Pak Menteri menyampaikan, kita akan coba sekuat tenaga untuk membantu di sini. Dan kami harapkan ini akan konkret, bukan hanya kunjungan seremonial, tapi menghasilkan langkah nyata bagi masyarakat,” tandasnya.
Wakil Bupati Malang Hj. Lathifah Shohib usai mendampingi Menteri Rachmad Pambudi, menyambut baik kehadiran rombongan Bappenas di kawasan wisata Tumpang. Ia menilai kunjungan tersebut menjadi peluang besar bagi daerah untuk mendapatkan dukungan, termasuk dari pendanaan luar negeri.
Penulis : nes










