PENDOPOSATU.ID, MALANG – Bakal Calon (Bacalon) Walikota Malang Tahun 2024 Ir. Wahyu Hidayat akan mengusung kearifan lokal Kota Malang jika dirinya menjadi pemimpin Kota Malang periode 2024-2029 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Wahyu saat menghadiri Dialog Publik Bakal Calon Walikota Malang 2024 yang dihelat oleh Komunitas Malang Peduli Demokrasi (MPD) di Mifeng Kopitiam Jalan Ijen No 94 Kota Malang. Jumat (6/9/2024) malam.
Meskipun hadir tanpa ada Bacalon Walikota Malang lainnya. Pj Walikota Malang selama 10 bulan 17 hari tersebut memaparkan visi misi dan program yang akan diangkat dihadapan 6 panelis.
Diantaranya George de Silva, Djuni Farhan, Ya’qud Ananda Qudban, Wahyudi Winarjo dan Nurudin Hady serta para hadirin yang terdiri dari anggota MPD, budayawan, mahasiswa hingga masyarakat umum.
“Visi Misi yang kami angkat, tentunya akan berbeda karena saya akan menuangkan kearifan lokal. Agar lebih mengena kegiatan akan saya buat Malangan, antara lain Ngalam Tahes, Ngalam Idrek, Ngalam Seger, Ngalam Rijik, Ngalam Laris dan lainnya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat,” bebernya.
Mantan Sekda Kabupaten Malang tersebut menyampaikan jika pihaknya didukung oleh 14 partai koalisi.
“Tentunya kami akan menyatukan visi misi dengan melakukan pendekatan-pendekatan. Saya gunakan Mbois Berkelas dengan kombinasi usulan dari beberapa partai politik,” ujar Dosen Luar Biasa ITN ini.
Dikatakannya, selama menjadi Pj Walikota selama 10 bulan sudah ada gebrakan yang dilakukan. Salah satunya Ngombe yakni Ngobrol Mbois bersama elemen masyarakat termasuk di dalamnya budayawan dan antar umat beragama.
“Melalui program Ngombe tersebut, kami mendengarkan segala permasalahan secara langsung dan mencari solusi – solusi serta memberikan jawaban secara langsung,” terangnya.
Selain itu, inovasi besar lainnya yang sudah dilakukan saat menjadi Pj Walikota Malang adalah Menolak Lupa. Baginya, tagline Menolak Lupa adalah strategi untuk mengembalikan wajah Kota Malang seperti dulu.
“Bagaimana suasana Ijen tempo doloe, penggunaan Gedung Cendrawasih yang mulai terlupakan hingga ada Blanggur saat berbuka puasa,” jelasnya.
Tak dipungkiri, kepemimpinan Wahyu Hidayat yang masih seumur jagung mampu mengantarkan Kota Malang menyabet prestasi bergengsi yakni Kota Malang berhasil menyabet Juara 1 dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat nasional 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Lembaga Analisis Politik dan Otonomi Daerah George da Silva menanyakan strategi untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan lantang, Wahyu menjawab bahwa dirinya sudah membuat skema-skema dengan menekan kebocoran-kebocoran dalam berbagai bidang.
“Kota Malang berpeluang untuk optimalisasi PAD. Misalkan parkir yang belum dikelola secara optimal. Saya optimis di tahun 2025, PAD mampu menembus 1 Triliun,” tegas Wahyu
Dalam diskusi tersebut, semua aspek dibahas mulai dari pendidikan, kesehatan mental, budaya, lingkungan hidup, Ruang Terbuka Hijau, pasar rakyat, pariwisata hingga sosial.
Sebagai closing, diwujudkan melalui harapan-harapan yang dicetuskan oleh perwakilan dari 5 kelompok. Mulai mahasiswa, budayawan, psikologi hingga paguyuban angkutan umum.
Penulis : Yani
Editor : Dadang D