PENDOPOSATU.ID, Kota Malang – Ibu Siti, warga Embong Brantas, Kelurahan Kidul Dalem meminta kepada paslon Abah Anton-Dimyati (Abadi) untuk bisa menghidupkan kembali Taman Wisata Rakyat (Tawira) atau biasa disebut Taman Rekreasi Kota (Tareko).
Permintaan ini disampaikan saat acara Silaturhami dan Temu Kangen masyarakat Embong Brantas Kelurahan Kidul Dalem, Klojen, Kota Malang bersama pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Malang nomor urut 3 Abah Anton-Dimyati (Abadi) pada Minggu (10/11/2024) sore.
“Kami minta dan berharap Abah Anton-Dimyati apabila terpiih sebagai Walikota Malang mohon kiranya dapat menata dan mengidupkan kembali Tareko” ucap Ibu Siti.
Perempuan energik ini mengungkapkan, bahwa Tareko ini adalah tempat wisata yang dapat dijangkau oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Namun kolam renangnya kondisinya tambah parah.
Selain masalah Tereko, ada juga masukan dari warga agar paslon Abadi untuk meningkatkan honor moden, guru ngaji, marbot masjid, dan penggali kubur.
Pada kesempatan itu pula, Ibu Siti juga menyampaikan permasalahan masalah banjir. Menurutnya, untuk mengatasi banjir, solusinya agar tidak membuang sampah ke sungai. Warga meminta ada dua orang petugas kebersihan yang bisa ditempatkan di tiap RW.
“Karena apa, karena disini untuk pengangkut sampah itu swadaya dari masyarakat sendiri. Jadi saya minta tiap RW itu diberi pasukan kuning dua untuk membantu masalah sampah. agar Kota Malang ini menjadi kota yang bermartabat” ujarnya
Zahra salah satu pelajar Sekoah Menengah Atas juga menanyakan program beasiswa untuk kuliah untuk warga Kota Malang yang kurang mampu, namun ingin kuliah.
Menanggapi saran dan masukan warga, Calon Wakil Walikota Malang Dimyati Ayatulloh mengucapkan terima kasih kepada warga Embong Brantas yang telah memberikan masukan dan saran kepada Abadi.
“Untuk masalah taman, kita sudah merencanakan dan akan menata kembali taman yang nantinya dapat efektif kembali dan dapat berdampak pada usaha-usaha kecil (UMKM).
Pria yang akrab Mas Dim ini juga tidak ingin, sebelum membuat sesuatu atau bangunan taman harus ada perencanaan dan diperiksa dulu. Seperti harus melihat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Tentang Beasiswa, Mas Dimyati mengatakan bahwa Beasiswa kuliah merupakan program Abadi. Kota Maang ini ada 57 kampus, dan ini sudah dikomunikasikan.
“Kalau misalnya masing-masing kapus itu menyediakan biasiswa 5 beasiswa kali 57 kampus. jadi setiap tahunnya ada 300 beasiswa gratis di kampus”
Kemudian yang bayar siapa. untuk membayar regristrasi ditanggung Pemerintah Kota. sedangkan untuk biaya-baiya lain digratiskan oleh kampus. Sehingga benar-benar gratis.
“Jadi memungkinkan sekali, Beasiswa kuliah gratis ini hanya untuk warga Kota Malang” kata Mas Dim
Penulis : Ocha
Editor : Dadang D