Tantangan Etika Bisnis di Industri E-commerce: Antara Keuntungan dan Tanggung Jawab Sosial

- Redaksi

Senin, 6 Januari 2025 - 18:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh :
1. Raihan Rawadi : 202210170311197
2. Rama Dicky Pratama : 202210170311197
Jurusan Akutansi Universitas Muhamnadiyah Malang

PENDOPOSATU.ID, MALANG – Dalam beberapa tahun terakhir, industri e-commerce telah berkembang pesat, memberikan pelanggan kemampuan untuk membeli berbagai barang dan jasa dengan beberapa klik.

Ada tantangan besar yang perlu diperhatikan di balik kenikmatan dan kemudahan yang ditawarkan, terutama dalam hal etika bisnis. Perusahaan memiliki banyak peluang untuk menghasilkan uang, tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab sosial yang besar.

1.      Peluang Keuntungan yang Menjanjikan E-commerce menawarkan berbagai keuntungan yang sangat menguntungkan bagi pelaku bisnis. Beberapa daya tarik utama adalah kemudahan akses ke pasar global, biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan bisnis konvensional, dan data konsumen yang memungkinkan analisis dan pemasaran yang lebih fokus.

Namun, di balik potensi keuntungan besar ini, perusahaan e-commerce seringkali terburu-buru untuk mengejar keuntungan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang mereka terhadap masyarakat dan konsumen. Pemasaran palsu, penipuan identitas, dan penggunaan data pribadi tanpa izin dapat merugikan pelanggan dan merusak kepercayaan masyarakat.

2.       Tantangan Etika Bisnis dalam E-commerce

a.      Pengelolaan Data Konsumen:Salah satu masalah terbesar dalam e-commerce adalah mengelola data pribadi konsumen karena perusahaan e-commerce mengumpulkan informasi yang sangat detail tentang perilaku konsumen, preferensi, dan data transaksi. Tanpa pengawasan yang tepat, data ini dapat digunakan untuk tujuan yang melanggar hukum, seperti penargetan iklan yang berlebihan atau bahkan pencurian identitas.

b.       Harga yang Tidak Transparan dan Pemasaran yang Menyesatkan Harga yang tidak transparan sering terjadi di e-commerce. Misalnya, harga yang terlihat murah pada awalnya dapat berubah saat pelanggan memberikan data pribadi atau saat proses checkout. Selain itu, strategi pemasaran yang menyesatkan, seperti ulasan palsu atau klaim yang tidak terbukti tentang kualitas produk, dapat membahayakan reputasi perusahaan.

Baca Juga :  Paskibraka Lepas Jilbab Bertentangan dengan Ideologi Pancasila Sila ke 1

c.      Ketidakadilan dalam Kondisi Kerja: Perusahaan e-commerce besar biasanya bergantung pada jaringan pemasok dan karyawan global. Sayangnya, banyak dari pekerja ini, terutama yang berada di negara berkembang, sering kali menghadapi kondisi kerja yang buruk, dengan gaji yang rendah, jam kerja yang panjang, dan kurangnya jaminan sosial. Pelaku e-commerce harus memastikan bahwa pekerja tidak dieksploitasi dalam rantai pasokan mereka sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

3.      Tanggung Jawab Sosial dalam E-commerce: E-commerce tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga harus mempertimbangkan bagaimana hal itu berdampak pada masyarakat dan lingkungan.

Beberapa perusahaan e-commerce besar mulai mengambil inisiatif berkelanjutan, seperti mengurangi emisi karbon dan menggunakan bahan pengemasan yang lebih ramah lingkungan.

Dengan memastikan praktik kerja yang adil di seluruh rantai pasokan, menjaga data pribadi pelanggan, dan berkomitmen pada transparansi harga dan pemasaran, bisnis juga dapat meningkatkan etika bisnis.

Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek bergantung pada produk yang mereka jual serta bagaimana mereka memperlakukan karyawan, pelanggan, dan lingkungan.

4.      Solusi untuk Menjaga Etika Bisnis dalam E-commerce Perusahaan harus mengambil beberapa langkah penting untuk memastikan bahwa e-commerce tetap mengikuti etika bisnis:

Kebijakan Perlindungan Data yang Kuat
Perusahaan harus memiliki kebijakan perlindungan data yang kuat untuk melindungi data konsumen. Ini berarti perusahaan harus menggunakan enkripsi dan teknologi keamanan lainnya untuk melindungi data konsumen.

Transparansi dalam Praktik Bisnis
Praktik pemasaran yang jujur dan transparan, harga yang jelas tanpa biaya tersembunyi, dan ulasan yang akurat dapat membantu meningkatkan hubungan pelanggan dan meningkatkan reputasi perusahaan.

Kepedulian terhadap Kesejahteraan Pekerja

Perusahaan e-commerce harus memastikan bahwa kondisi kerja di seluruh rantai pasokan memenuhi standar etika dan hukum yang berlaku. Ini mencakup upah yang adil, jaminan kesehatan, dan jam kerja yang wajar bagi pekerja di pabrik atau gudang.

Baca Juga :  Ingin Wujudkan Kota Sejahtera Dan Karismatik, Moch Karis Siap Maju Menjadi Walikota Malang 

Mengintegrasikan Prinsip Keberlanjutan
Dampak lingkungan dari penggunaan plastik, pengemasan produk, dan pengiriman produk harus dimasukkan ke dalam prinsip keberlanjutan bisnis e-commerce.

Bisnis dapat meningkatkan tanggung jawab sosial mereka dengan mengurangi emisi karbon dan menggunakan pengemasan yang lebih ramah lingkungan

Kesimpulan
meskipun industri e-commerce menawarkan banyak peluang dan kemampuan untuk menghasilkan uang, mereka menghadapi sejumlah masalah etika yang perlu diatasi untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan dan tanggung jawab sosial.

Perusahaan e-commerce yang berhasil tidak hanya berkonsentrasi pada menghasilkan uang, tetapi juga pada pengelolaan data yang etis, transparansi dalam pemasaran, dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan dapat membangun reputasi yang baik dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan dengan mengadopsi prinsip-prinsip etika bisnis yang kuat.

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Satu Panggung untuk Palestina, Dari Bumi Arema untuk Dunia
Kekerasan Atas Nama Mayoritas di Sukabumi, Sebuah Erosi Spiritualisme Mengeringkan Rasa Kemanusiaan
Jejak Panjang Uang, Antara Berkah dan Belenggu Peradaban
Eksklusif! Pengalaman Mudik ke Luar Angkasa Ternyata Ada di Planet Dampit!
Perspektif Mahasiswa: Tindakan Represif Aparat Menangani Demonstrasi di Malang Dalam Ruang Demokrasi
KEJAHATAN SKIMMING: ANCAMAN DOMPET DIGITAL
Red Valley Tunjukkan Kelasnya di MCC Melalui Lagu Marah Hingga Merah
Angkat Isu Korupsi dan Ketidakadilan, Teater Hitam Putih FEB UM sajikan Drama berjudul “Tangis”

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 15:10 WIB

Diskopindag Malang Dorong Pemanfaatan MCC untuk Kegiatan Sosial dan Komersial Secara Berimbang

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 13:39 WIB

Penataan Pasar Oro-Oro Dowo: Langkah Awal Pemkot Malang Wujudkan Wisata Kota Ramah Pejalan Kaki

Jumat, 1 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Terdesak Ekonomi hingga Curi Motor Keluarga, Modus Pelaku Pencurian di Sukun Terbongkar

Jumat, 1 Agustus 2025 - 20:41 WIB

Bea Cukai Malang Selamatkan Uang Negara Rp115 Juta, Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Rokok Ilegal

Jumat, 1 Agustus 2025 - 20:20 WIB

Pramuka Kota Malang Tegaskan Pemilihan Ketua Kwarcab Ginanjar Sah, Marwah Tak Tercoreng!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 06:52 WIB

Ginanjar Yoni Wardoyo Pimpin Pramuka Kota Malang, PELITA: Selama Tak Bawa Kepentingan Partai, Sah Saja

Kamis, 31 Juli 2025 - 23:44 WIB

Tepis Kekhawatiran, Kwaran Kota Malang Solid dan Yakin Ginanjar Bawa Pramuka Lebih Profesional

Kamis, 31 Juli 2025 - 20:50 WIB

Terpilihnya Ginanjar Sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Kota Malang, MCC Inspirasi: Tidak Ada yang Dilanggar!

Berita Terbaru