PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Sepanjang Jalan Selorejo, RW 15 Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang tampak padat merayap. Ribuan penonton antusias menyaksikan Pawai Budaya yang diikuti seluruh warga dari RT 01 hingga RT 06. Selain itu, RW 08 dan RW 10 turut berpartisipasi menyemarakkan event tahunan ini.
Setiap RT menunjukkan kreativitasnya. RT 01 menyajikan adat budaya dengan menampilkan pakaian tradisional dari setiap daerah. RT 03 menceritakan tentang Roro Jograng, dan RT 04 menyuguhkan penampilan yang begitu apik dengan mengambil kisah legenda Minak Jinggo yang dibalut dalam tarian Banyuwangi .
Tak kalah menariknya, penampilan dari RT 05 dengan pakaian kebaya dan daur ulang bertema Nusantara. Kemudian, dari RT 06 yang lebih populer dengan sebutan Kampung Madangkara menampilkan kesenian Bantengan dan Tarian Jawa. Sedangkan, RW 10 menyuguhkan kesenian Bali dengan Ogoh-ogohnya.

Menariknya ada maskot Burung Garuda dari persembahan RW 15 dengan iringan mobil pertama dan becak yang dinaiki Bu RW 15 Intiarni Hadi Sumanto.
Ketua RW 15, Hadi Sumanto memberikan apresiasi atas partisipasi dan kreativitas warganya dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyemarakkan Peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia ini.
“Kegiatan karnaval ini merupakan agenda rutin tahunan dan menjadi event yang dinantikan masyarakat di Kelurahan Lowokwaru,” tutur Hadi saat ditemui di sela-sela kegiatan, Minggu (1/9/2024)
Diakuinya, gelaran tersebut merupakan atensi dari warga RW 15 yang menginginkan agar Pawai Budaya dapat terlaksana.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dari banyak pihak, event tahunan ini dapat terselenggara,” ucap pria yang pernah menjabat Ketua RT 05 ini.
Dipilihnya tema Budaya lantaran pihaknya ingin melestarikan kebudayaan Indonesia yang dikemas dalam pawai.
“Melalui kegiatan ini kami berharap budaya-budaya di Kelurahan Lowokwaru jangan sampai hilang tergerus oleh modernisasi,” tuturnya.
Dikatakannya, kesenian Bantengan yang diinisiasi oleh Kampung Madangkara akan dikembangkan agar kelestarian budaya dapat terus terjaga.
“Tahun depan, kami usahakan agar kesenian Bantengan yang ada di Kecamatan Lowokwaru dapat ikut berpartisipasi agar kami juga dapat mengenalkan kesenian tersebut kepada khalayak,” terang Hadi.

Dalam perhelatan tersebut, tidak dilombakan karena baginya semua peserta yang tampil adalah juara dan sudah memberikan yang terbaik bagi RW 15.
“Tidak ada yang menang maupun kalah. Semua peserta adalah terbaik dengan segala kreativitas dan inovasinya,” jelas Hadi.
Di tempat yang sama, Ketua RT 04 RW 15 Ismail Hidayat menyampaikan bahwa mengusung tema Banyuwangi karena ingin mengenalkan tentang budaya Indonesia khususnya Banyuwangi.
“Ide masukkan dari semua warga. Peran yang kami tampilkan ada makna sejarah yang bisa memberikan nilai seperti Minak Jinggo yaitu sosok Adipati yang memimpin wilayah Blambangan pada masa Kerajaan Majapahit,” terang Ismail.
Di sisi lain, pihaknya ingin mengenalkan bahwa di daerah Blambangan ada tarian yang bernama Tari Gandrung. “Semoga apa yang kami tampilkan melalui Pawai Budaya ini, kesejarahan dan nilai budaya di Indonesia akan tetap lestari,” harapnya.
Rute Pawai Budaya ini titik kumpul di Jalan Jalan Selorejo, kemudian berjalan menuju Jalan Mawar, belok kiri ke Jalan Sarangan, belok kiri ke Jalan Letjen Sutoyo dan kembali ke Jalan Selorejo.
Penulis : Yani
Editor : Dadang D