Pamflet Uklam Tahes Mbois Ilakes Bareng Pj. Walikota Malang Di Kritik Kebelet Kampanye 

- Redaksi

Kamis, 4 Juli 2024 - 17:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Pamflet Uklam Tahes, Mbois Ilakes Bareng Pj. Walikota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M yang rencananya akan digelar pada Minggu, 07 Juli 2024 di halaman Balaikota Malang Jl. Tugu No.1 Malang menjadi buah bibir di WAG karena dinilai beberapa pihak menjadi ajang kampanye terselubung jelang Pilkada 2024 mendatang. Selasa (02/07/2024).

Wahyu Hidayat sendiri dikabarkan berencana untuk maju dalam kontestasi Pilkada kota Malang dan menjadi bakal calon N1 hal tersebut semakin dikuatkan dengan maraknya banner Wahyu Hidayat di banyak sudut publik yang mudah ditemukan.

Edaran Uklam Tahes, Mbois Ilakes Bareng Pj. Walikota Malang menjadi perbincangan panas di WAG Pengaduan terkait statusnya sebagai Wahyu Hidayat sebagai penjabat Walikota.

Fajar SH Inisiator Kamisan Dialogika mengkritisi bahwa apa yang dilakukan Wahyu Hidayat yang notabene Pj walikota Malang kurang etis karena pencantuman simbol pemerintah dan jabatan publik dalam edaran tersebut bisa dianggap merupakan produk kampanye.

Kritik pedas Fajar ditanggapi salah satu peserta WAG Pengaduan

“@dion: Hhhhh namanya juga pejabat pemerintahan , apa gak boleh,” ucapnya.

Fajar menganggap dan berpendapat bahwa Kampanye tanggungan pribadi bukan negara.

“Kalau mau _clear_, hapus logo ‘Pak Mbois’.” tandanya.

Komentar juga datang dari Suryo Widodo dengan argumentasi jika

Sebetulnya kayak di Surabaya, pak eri dan wakilnya juga memasang baliho juga.

“Boleh nggak ada yg larang. Asal nggak pakai apbd. dan nggak ada no nya kayake aturane gitu,” jelas Suryo.

Menanggapi argumen Suryo, fajar menjawab jika sebaiknya Fokus saja, ini masalah pamflet Pj. bukan yang lain, fajar juga mempertanyakan.

“Pencantuman Logo pemerintah itu berarti dibiayai oleh…..,” tanya fajar.

Tak berhenti disitu Arif Wahyudi anggota DPRD kota Malang pun turut menimpali bahwa hal tersebut terkait masalah kepatutan dan kewajaran.

Baca Juga :  Ketua GMPK Serukan Dialog, Jalan Damai Pemerintah dan Massa Lewat Komunikasi

“Ngono yo ngono, tapi ojok ngono,” ucapnya yang ditimpali pernyataan setuju oleh anggota WAG lain.

“Ngono yo ngono, ning ojo Semono 🤣” lanjut fajar tertawa.

Percakapan WAG berlanjut makin hangat membahas pamflet Pj Walikota berbau kampanye terlebih saat anggota WAG yg lain mengirimkan  pamflet agenda pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim (IVA) dan Kanker payudara (Sadanis) yang dihadiri Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat Pj. Ketua TP PKK Kota Malang.

Arif Wahyudi menanggapi pamflet tersebut dengan mengatakan. “Gak ada Bu mbois nya….apik,” komen Arif.

Suryo kembali menimpali, “Lek wayah pilpres pileg pilkada.  Sumuk hawane,” tulisnya.

Arif berujar “Kebelet kampanye 🤣”.

“Kayak yg di kedung kandang kemarin yg pasang baliho Saya tidak nyalon kemarin siapa,” tanya Suryo.

“Tunjuk hidung. Sebutkan namanya. Obrolan hangat semacam ini adalah kemewahan kita sebagai warga negara, jangan takut dibayang-bayangi delik,” lanjut Fajar.

Obrolan makin hangat saat Ditimpali Bambang GW dengan mengatakan Delik apa kalai kita bicara fakta misalnya kalau sadar masih sebagai ASN dan berniat terjun ke politik secara etika sebaiknya mundur dari ASN dulu.

“Lek carane ngene yo ora fair msh memegang jabatan publik iso sembarang kalir dg fasilitasnya lalu publik wis dikondisikan bakal maju pilkada yo iki politik aji mumpung diii,” kritiknya pedas.

Bambang mengkritisi jika hanya aturan sebagai ukuran dan hak ya sudah tidak perlu dibicarakan lagi

“Tapi bicara etika politik mbok yo sing iso memberi keteladan berpolitik yg cerdas dan berintegritas, Lek duwe niat nyalon mbok yo saat sik dadi kepala dinas biyen mengundurkan diri lalu menyatakan niat maju pd publik,Mosok arek mlg wis kehilangan daya kritis kabeh” tegas Charaka.

Baca Juga :  Cawawali Malang Dimyati Ayatulloh Dimata Teman dan Guru Semasa SMA, Orangnya Disiplin dan Aktif di Organisasi

Arif Wahyudi pun kembali berkomentar, seperti membuat Banner dipasang banyak diberbagai tempat, sebagai pejabat negara secara kepatutan tidak dibenarkan juga.

“Apapun alasannya apa lagi alasan sosialisasi dan penguatan tagline HUT Kota Malang yang kadaluarsa , Jan gak mbois blas,” tegas arif.

Bambang berargumen jika seperti ini apa bukan bagian dari mobilisasi massa dengan menumpang agenda pemerintah jika benar suaminya mau maju pilkada.

“Ayas salut klu memang sam wahyu tdk ada niat maju pilkada ayas akan apresiatif pol ttg peran dan posisinya, tp lek duwe niat maju dg cara cara yg tdk mencerdaskan publik ayas sikapi dg sangat kritis, Ngisin ngisini arek malang klu benar benar cara cara itu dilakukan… Gak mbois blas tp mbelgendhes,” kata Bambang GW.

“Iki kan katagori banner pribadi krn tdk ada logo e kota malang tapi yo ora ono oret oretan e tekan satpol pp dan dinas perijinan, Ayo wani a nggawe aksi dicabuti banner e ae lek pancen duwe karep maju jelas iku salah dan tak beretika kok,” lanjutnya.

“Ayo lek wani sesuk kumpul jam sepuluhan di jembatan tunggul wulung wis … Sikap politik lek cuma mandek di ocehan di grup wa ae gawe opo gak kiro direken,” pungkasnya.

Sebelumnya komentar miring datang dari beberapa pihak karena narasinya mengkaitkan Wahyu Hidayat  Pj.Walikota Malang yang terkesan ambivalen. Seolah sudah menjadi Walikota difinitif, mudah-mudahan yang dipakai adalah anggaran pribadi, jangan lagi ada pembodohan untuk masyarakat tutur Lookh Mahfudz anggota DPRD kota Malang kepada awak media (01/07).

Penulis : Redaksi

Sumber Berita : Redaksi

Berita Terkait

Hari PMI 2025: The Alana Hotel Malang Gelar Donor Darah, Jumlah Peserta Membludak
APBD Kota Malang Susut, DPRD Ingatkan Bahaya Ketergantungan pada Dana Transfer
DPRD Kota Malang Apresiasi Semangat Warga Kota Lama dalam Gelar Karnaval Budaya
Fokus Pendidikan dan Revitalisasi Pasar Besar, DPRD Kota Malang Bahas Perubahan APBD 2025
Piala Wali Kota Malang 2025: Equestrian Jadi Wajah Baru Sport Tourism dan Ekonomi Kreatif
PHRI Kota Malang Gelar Turnamen Futsal 2025, Disporapar Kota Malang: Lebih dari Sekadar Olahraga
Family Corner Masjid Jadi Pusat Ketahanan Keluarga, Malang Jadi Percontohan Nasional
Pemkot Malang Targetkan UCJ 2025, Lindungi 25 Ribu Pekerja Rentan Lewat BPJS Ketenagakerjaan
Tag :

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 20:00 WIB

Polres Malang Bongkar Arena Judi Sabung Ayam di Dampit, Respons Cepat Aduan Warga

Senin, 15 Desember 2025 - 18:41 WIB

Solidaritas Arek Malang Menggema untuk Sumatra, NGALAMALANG Buka Donasi Digital

Senin, 15 Desember 2025 - 18:25 WIB

Jalin Silaturahmi dan Tingkatkan Prestasi H. Misbahun Munir Juragan Tambang Gelar Lomba Latber Pacuan Kuda 

Minggu, 14 Desember 2025 - 06:33 WIB

DPRD Kabupaten Malang Apresiasi Event Off Road Lereng Gunung Kawi, Dinilai Dongkrak Wisata dan Ekonomi Lokal

Minggu, 14 Desember 2025 - 06:01 WIB

Off Road Lereng Gunung Kawi Berakhir di Lembah Indah Malang, Bupati Sanusi Dorong Jadi Wisata Minat Khusus

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:36 WIB

Polres Malang Buru Pelaku Penusukan di Gondanglegi, Korban Tewas Usai Terlibat Cekcok

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:27 WIB

PKL Pasar Bangil Protes Keras Penertiban Tanpa Solusi, Minta Pemkab Pasuruan Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:21 WIB

Kejuaraan Bola Voli Kapolres Malang Cup 2025 Resmi Bergulir, 502 Atlet Bertarung Rebutkan Trofi Bergengsi

Berita Terbaru