PENDOPOSATU.ID, BLITAR – Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten Blitar, Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetiono, atau akrab disapa Bagas, mengecam keras dugaan pengerahan massa di sejumlah titik di Kota Blitar pada Sabtu malam, (12/07/2025) lalu.
Bagas menilai aksi tersebut sebagai upaya provokatif yang bertujuan mengganggu jalannya prosesi pengesahan warga baru PSHT. Ia menyebut, tindakan ini telah mencoreng kesakralan acara internal PSHT dan berpotensi besar menimbulkan gangguan ketertiban umum (Kamtibmas).
“Kami sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan mencoba merusak kelancaran acara kami yang sejatinya bersifat internal dan sakral,” tegas Bagas dalam keterangan resminya pada Selasa (15/07/2025).
Oleh sebab itu, Bagas mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas aktor intelektual dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengerahan massa tersebut.
Ia berharap polisi berani menjerat pelaku dengan ketentuan hukum yang berlaku, bahkan menyebut kemungkinan penerapan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan.
“Kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas siapa dalang di balik ini semua. Proses hukum harus ditegakkan kepada siapa saja yang terlibat mengganggu Kamtibmas di Blitar. Jangan sampai dibiarkan karena bisa menciptakan preseden buruk ke depannya,” tandasnya.
Seperti yang diketahui, sebelum prosesi pengesahan dimulai, ada sekelompok massa terpantau berkumpul di beberapa titik strategis, termasuk di sekitar SMKN 1 Blitar, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadi kerusuhan.
Namun, aparat kepolisian bergerak cepat dengan melakukan pengamanan ketat guna mengantisipasi potensi konflik.
Di akhir pernyataannya, Bagas mengajak seluruh warga PSHT, khususnya di Blitar, untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menjaga kondusivitas lingkungan. I
a menekankan pentingnya menjunjung tinggi ajaran luhur PSHT yang mengutamakan nilai-nilai persaudaraan, kedamaian, dan budi pekerti, serta tidak terpecah belah hanya karena ulah segelintir oknum.
“Kita harus tetap mengedepankan ketenangan dan kebersamaan. Jangan sampai kita terpecah hanya karena ulah segelintir oknum,” pungkasnya. (*)
Penulis : Sony
Editor : Gus