Jeritan Pilu Mantan Terapis, Habis Kontrak Masih Dizalimi Bayar Jaminan Jutaan Rupiah

- Redaksi

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Kisah pilu Bunga (nama samaran), seorang mantan terapis Amul Massage Syariah, mendadak viral dan memantik amarah netizen. Bagaimana tidak, ijazah SMA-nya justru ditahan perusahaan meski masa kontrak kerjanya sudah tuntas! Tak hanya itu, Bunga juga dihadapkan pada denda “siluman” sebesar Rp9.600.000 jika ingin menebus kembali Ijazahnya.

Yang membuat geram, meskipun kontrak kerja sudah selesai eks karyawan malah dijerat dengan klausul-klausul aneh sepihak yang menjerat

Amul Massage Syariah. Dengan suara lirih, Bunga menceritakan semua kejanggalan yang dialaminya kepada Jurnalis Pendoposatu.id yang di dampingi Ketua GWN Lili Ulifah (28/04).

“Saya itu keluarnya sesuai kontrak, Pak. Tapi kenapa sekarang malah ada klausul-klausul aneh yang diberlakukan ke saya?” tanyanya, seolah mewakili kebingungan banyak rekan terapis yang senasip dan diperlakukan tidak adil.

Ironisnya, klausul yang dijadikan dasar penahanan ijazah dan pengenaan denda itu adalah larangan kepada Bunga untuk bekerja di bidang terapis selama setahun ke depan.

Jika melanggar di ancam denda 12 kali gaji pokok yang seharusnya hanya berlaku jika karyawan mengundurkan diri sebelum kontrak berakhir dan perlu diketahui gaji pokok Bunga sendiri hanya sekitar Rp800.000 per bulan.

Terapis yang keluar atau resign akan dipaksa tanda tangan klausul dibawah tekanan, Bunga mengaku tak punya pilihan selain menahan ijazahnya.

“Saya dikasih dua pilihan, mau jaminan uang yang Rp9.600.000 itu, atau ijazah. Lha wong saya nggak punya uang segitu,” ungkap Bunga dengan nada putus asa.

Ijazah SMA, yang seharusnya menjadi modal berharga untuk masa depannya, kini justru menjadi sandera arogansi Amul Massage Syariah.

Saat ditanya apakah masih berkomunikasi dengan Amul Massage, Bunga mengatakan sudah tidak ada komunikasi karena diblokir oleh Owner Amul Massage.

Baca Juga :  Kebohongan Terbongkar, Amul Massage Syariah Beroperasi Tanpa STPT?

“Diblokir sama pihak owner,” ujarnya singkat.

Tak hanya soal ijazah dan denda, Bunga juga mengungkap meskipun yang dikerjakan bidang jasa sama-sama jadi terapis, praktik diskriminasi gaji juga berlaku sesuai tingkat pendidikan.

“Kalau orang yang menyerahkan ijazah SMA itu, gajinya 1 kali sebulan. Tapi kalau yang ijazah SMP, gajinya 2 kali sebulan,” ungkapnya, memperlihatkan ketidakadilan lain yang terjadi di lingkungan kerjanya.

Hal yang sama juga terjadi pada salah satu rekannya berinisial W, yang di sodori klausul baru, awalnya W juga menolak tanda tangan akan tetapi karena terpaksa ahirnya tanda tangan.

“Seperti kasusnya saya, dan tidak punya pilihan, akhirnya beliau setuju, untuk tanda tangan dengan 75% jaminan dari gaji bulan ini, dan bulan ini hanya di kasih gaji 25% saja,” pungkasnya.

Bunga dan puluhan eks karyawan Amul Massage berharap suaranya didengar dan ijazahnya dapat kembali tanpa harus membayar denda yang tidak masuk akal dan Gaji yang menjadi hak-nya karyawan bisa diberikan.

Kasus ini menjadi pengingat penting tentang perlindungan hak-hak pekerja dan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik ketenagakerjaan di Indonesia. (bersambung)

Penulis : Gus

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Diskopindag Malang Dorong Pemanfaatan MCC untuk Kegiatan Sosial dan Komersial Secara Berimbang
Wali Kota Malang Sulap Hutan Kota Malabar Jadi Ruang Publik Ramah Lingkungan dengan PKL Tertata
Penataan Pasar Oro-Oro Dowo: Langkah Awal Pemkot Malang Wujudkan Wisata Kota Ramah Pejalan Kaki
Terdesak Ekonomi hingga Curi Motor Keluarga, Modus Pelaku Pencurian di Sukun Terbongkar
Bea Cukai Malang Selamatkan Uang Negara Rp115 Juta, Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Rokok Ilegal
Pramuka Kota Malang Tegaskan Pemilihan Ketua Kwarcab Ginanjar Sah, Marwah Tak Tercoreng!
Ginanjar Yoni Wardoyo Pimpin Pramuka Kota Malang, PELITA: Selama Tak Bawa Kepentingan Partai, Sah Saja
Tepis Kekhawatiran, Kwaran Kota Malang Solid dan Yakin Ginanjar Bawa Pramuka Lebih Profesional

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 08:49 WIB

MAN 1 Pasuruan Gelar Kuliah Tamu Prodistik ITS: Dorong Semangat Digitalisasi Pendidik

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 16:49 WIB

Bukan Sekadar Baris-Berbaris: Polres Pasuruan Gembleng Pelajar SMAN 1 Lumbang Jadi ‘Agen’ Bela Negara!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 20:54 WIB

Dituduh Gunakan Logo Palsu, YLBH SAKERA Tegaskan Legalitasnya dengan SK Menkumham

Jumat, 1 Agustus 2025 - 20:34 WIB

Kolaborasi Ciamik Satlantas dan Warga: Bukti Kesigapan Atasi Insiden Lalu Lintas di Bangil

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:25 WIB

Wahyu Nugroho Beberkan Fakta di Balik Tuduhan Advokat Ilegal Kasus Gempol-9

Senin, 28 Juli 2025 - 18:53 WIB

Diduga Dukun Cabul Kembali Beraksi di Kota Pasuruan, Korban Lapor Polisi

Minggu, 27 Juli 2025 - 12:48 WIB

Pelukis Kelas Dunia Dicuekin Kepala Daerah Sendiri, Seolah Lupa Dukungannya Saat Pilkada!

Sabtu, 26 Juli 2025 - 20:02 WIB

Wacanakan Datangkan 1.070 Sapi FH Australia, Nawasena Perkuat Ekonomi Peternakan Pasuruan

Berita Terbaru