PENDOPOSATU.ID, Kota Malang – SD Negeri Purwantoro 7 Kota Malang mengadakan Meeting Class bagi siswa kelas 1 hingga 6. Acara ini digelar untuk kedua kalinya menghadirkan Bejo Sandy, seorang pegiat musik tradisional menjadi pemateri dalam acara ini pada Rabu (12/06/2024).
Acara dimulai dengan penjelasan Bejo tentang sejarah perdagangan dan pertukaran seni budaya secara menarik.
“Anak-anak perlu memahami dan mencintai warisan budaya kita. Dengan mengenalkan mereka pada alat musik tradisional seperti harpa mulut, saya berharap mereka bisa lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia,” ujar Bejo.
Bejo memperkenalkan berbagai jenis harpa mulut dari berbagai negara, seperti mukuri dari Jepang, kumbing dari Filipina, dan danmoi dari Vietnam. Ia menjelaskan bahwa di seluruh dunia terdapat 1.161 jenis harpa mulut.
Dari jumlah tersebut, Indonesia memiliki 158 jenis, namun 120 di antaranya telah hilang, sehingga hanya tersisa 38 jenis.
Pada kesempatan tersebut, Bejo juga mengizinkan siswa-siswi untuk memegang dan melihat detail harpa mulut dari Vietnam.
Ia menjelaskan bahwa bahan harpa mulut dari Indonesia berasal dari bambu dan pelepah kolang-kaling. Bejo menyebutkan semua nama harpa mulut dari Indonesia dan anak-anak mengikuti setiap katanya dengan semangat.
Rinding Malang yang memiliki ukuran 6 cm, 8 cm, dan 2 cm, disebutkan Bejo,berasal dari sejarah berdirinya kerajaan kanjuruhan pada tahun 682.
Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki tiga cara memainkan harpa mulut, yaitu dengan cara menepuk, menarik, dan menekan.
“Menariknya, Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki cara memainkan dengan menepuk, yaitu pada karinding dari Jawa Barat. Sedangkan negara-negara lain umumnya menggunakan cara menarik atau menekan” terangnya
Bejo juga menyebutkan bahwa harpa mulut dipercaya dapat menghalau hama wereng dan hewan buas. Di akhir sesi, Bejo memberikan pertanyaan seputar harpa mulut yang telah dijelaskan.
Setiap siswa yang menjawab dengan benar mendapatkan satu buah Rinding Malang. Sebanyak enam siswa dan satu orang guru berhasil mendapatkan hadiah tersebut.
Kepala Sekolah SDN Purwantoro 7, Ibu Dewi Nuridah, menyatakan rasa terima kasihnya kepada Bejo atas workshop yang sangat edukatif ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bejo yang telah memberikan pengetahuan berharga kepada siswa-siswi kami. Acara ini tidak hanya menambah wawasan mereka tentang musik tradisional, tetapi juga mengajarkan pentingnya melestarikan budaya Indonesia,” ujar Ibu Dewi.
Acara ini memberikan pengalaman berharga bagi siswa-siswi SDN Purwantoro 7, memperkaya pengetahuan mereka tentang sejarah, budaya, dan musik tradisional Indonesia serta dunia.
Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. (red)
Penulis : Redaksi