PENDOPOSATU.id, Kabupaten Malang – Di era digital saat ini, keberadaan dan keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi semakin penting. Salah satunya kunci utama dalam mengembangkan UMKM adalah melalui penerapan strategi pemasaran yang efektif, dan Sosialisasi Digital Marketing menjadi langkah krusial untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah suatu kegiatan pendampingan dan pelayanan yang dibentuk Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam menerapkan aplikasi, desain, teknologi atau perubahan sosial kearah yang lebih baik. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pengabdian ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa PMM gelombang 9 kelompok 67 yang beranggotakan lima orang, yaitu Linda Roslia, Mutiara Elainindistya, Brillian Musa Maulana, Mawaddatul Rohimah, dan Rama Dicky Pratama. Hal ini mengangkat tema “Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Masyarakat Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan UMKM serta Kesejahteraan Desa Asrikaton”. Salah satu program besar yang diajukan ialah Sosialisasi Digital Marketing.
Digital Marketing adalah sebuah teknik untuk memasarkan atau mempromosikan jasa, Brand atau produk yang menggunakan media digital atau internet. Peran digital marketing sangat penting bagi UMKM (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah) karena membuka peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas, dan meningkatkan penjualan. Melalui digital marketing, UMKM dapat memanfaatkan berbagai platform online seperti media sosial, situs web, dan email. Selain itu, digital marketing dapat menjadi sarana yang lebih terjangkau dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional seperti iklan televisi atau cetak.
Sosialisasi Digital Marketing berlangsung pada hari Jum’at, 9 Februari 2024 yang diikuti oleh ibu – ibu dari Desa Asrikaton. Kegiatan dimulai dengan pembukaan MC, sambutan oleh koordinator PMM, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan tanya jawab, penutupan MC, dan yang terakhir foto bersama.
Antusiasme para ibu – ibu sangat terlihat ketika materi disajikan dengan cara yang interaktif. Ibu – ibu yang awalnya mungkin merasa asing dengan istilah – istilah digital marketing, dengan cepat memahami informasi dan mulai bertanya – tanya tentang cara menggunakannya dalam usaha mereka sendiri. Mereka seolah – olah menemukan peluang dalam membangun usahanya.
Materi digital marketing disajikan oleh Firsty Ditha, A.Md. Li., S.M. yang saat ini sedang melanjutkan S2 Manajemen di Universitas Brawijaya Malang. Materi disampaikan oleh Kak Firsty begitu informatif dan mudah dipahami oleh ibu – ibu yang mengikuti sosialisasi tersebut. Selain peserta, kita sebagai anggota PMM yang mengadakan program acara tersebut juga memperoleh ilmu baru dari Kak Firsty. Selama penyampaian materi Mbak Firsty memberikan contoh – contoh dari digital marketing seperti berikut :
1. Media Sosial, diantaranya Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Platform ini memungkinkan UMKM berinteraksi dengan pelanggan, membagikan konten, dan mempromosikan produk atau layanan mereka.
2. Google Ads
Platform ini memungkinkan UMKM untuk menampilkan iklan mereka di hasil pencarian Google dan di berbagai situs web mitra Google, sehingga meningkatkan visibilitas online mereka.
3. Marketplace Online, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada, Tik Tok Shop.
UMKM dapat menjual produk mereka di platform ini untuk mencapai audiens yang lebih luas dan memanfaatkan infrastruktur logistik yang ada.
4. Blog atau Konten Berbagi
UMKM dapat membuat blog atau mengkontribusikan konten ke situs web lain untuk membangun otoritas industri mereka dan menarik lalu lintas organik ke situs web mereka.
Selain itu, Kak Firsty juga memberi tahu agar nama produk bisa masuk paling atas pada halaman pencarian yaitu dengan menganalisa produk serupa di lingkungan tersebut. Cara menganalisanya adalah dengan melihat penggunaan kata kunci seperti pada halaman Google Maps itu sendiri terkait review lokasinya. Laman lain seperti Instagram atau platform lainnya yang dapat menggunakan hashtag untuk menemukan suatu produk tertentu.
“Misal kita menggunakan contoh pada produk makanan ya ibu – ibu, kita bisa menggunakan kata homemade, food, murah, atau enak. Karena hal tersebut paling sering dicari oleh konsumen.” Kata Kak Firsty dalam memberikan contoh kata kunci yang sering digunakan.
Karena dengan menggunakan kata kunci yang tepat dapat membantu pelaku usaha untuk memudahkan ditemukan oleh pengguna untuk mencari topik atau minat tertentu.
Selanjutnya Kak Firsty juga menekankan “Jadi ibu – ibu sekedar mengetahui kata kunci/keyword saja tidak cukup, karena anda juga harus mengetahui apa saja variasi kata kunci yang bisa membawa mereka / customer pada produk anda.”
Kak Firsty memberi contoh platform yang bernama keywordtool.id yang membantu untuk menemukan kata kunci yang sesuai dan bisa membuat kontennya lebih terlihat di mesin pencari. Tidak hanya sekedar saling berbicara biasa namun Kak Firsty memperlihatkan secara langsung melalui layar proyektor dengan menampilkan keywordtool.id.
Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa ibu – ibu memberikan pertanyaan kepada Kak Firshty mengenai hal yang masih belum jelas atau meminta pendapat dari Kak Firsthy terkait hal yang ingin diketahui dengan jelas. Setelah itu, dilanjutkan dengan dijawab oleh Kak Firsthy dengan bentuk diskusi.
Sosialisasi digital marketing untuk ibu – ibu yang memiliki usaha kecil tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk memberdayakan mereka dalam mengelola usaha secara lebih efisien di era digital ini. Dengan memanfaatkan media digital secara bijak, para ibu – ibu UMKM memiliki peluang untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal. (red)
Penulis : Dudung
Editor : A. Suseno