PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Konser “Sambang Sambung Sketsa Jalanan” akan segera digelar di Kota Malang, musisi legendaris Anto Baret dipertemukan dengan grup punk rock Marjinal, sebuah kolaborasi luar biasa dari generasi lintas genre yang sangat menjanjikan. Hal tersebut terungkap saat konferensi pers di Kopi Tot Tot Heritage, Jalan Kayutangan no. 43, Kota Malang pada Jumat siang (25/07/2025).
Rencananya Konser Sambang Sambung Sketsa Jalanan bakal dijadwalkan pada Sabtu, 26 Juli 2025, di Gedung Gajayana, dengan open gate pukul 17.00 WIB.
Kolaborasi ciamik konser Sambang Sambung Sketsa Jalanan menjadi hal yang paling ditunggu dan jadi sorotan utama, mengingat perbedaan aliran musik antara Anto Baret yang dikenal dengan balada, dan Marjinal dengan identitas punk rock mereka. Mike Marjinal mengakui bahwa proses penggarapan karya ini penuh tantangan.
“Tantangannya bisa memadukan punk rock dan balada ini sangat sulit kita aplikasikan dalam mewujudkan sebuah lagu,” ungkap Mike.
Ia menambahkan, timnya harus bekerja keras untuk menyelaraskan perasaan Anto Baret, kekuatan, kegelisahan, dan ketulusannya ke dalam bentuk lagu.
Jose Marjinal menyoroti peran Kota Malang sebagai barometer musik rock di Indonesia. Ia berharap konser ini dapat membangkitkan semangat baru bagi anak muda Malang.
“Kota ini menarik, banyak berbagai macam komunitas bisa berkumpul di Kota Malang, dan bisa sebagai contoh untuk kota lain di Indonesia,” kata Jose, mengapresiasi keragaman komunitas seni dan musik di kota tersebut.
Sementara itu sang maestro legendaris, Anto Baret berbagi cerita tentang perjalanan karier musiknya hingga lahirnya album “Sketsa Jalanan”.
Anto Baret mengenang awal mula namanya dikenal saat terlibat dalam album “Ethiopia” (1984) milik Iwan Fals, di mana lagu ciptaannya, “Lonteku” dan “Kontras Mubisu”, turut dimuat.
“Nah, di situ namaku diganti Anto Baret,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Pak Dhe ini menceritakan proses pembuatan album KPJ (Kelompok Pengamen Jalanan) pada tahun 1985, yang karyanya hingga kini masih relevan di jalanan. Pertemuannya dengan musisi jalanan muda disebutnya sebagai nilai-nilai yang kuat.
“Ya aku sebagai orang Malang, ya aku bangga-bangga Malang. Nah, ini rumah Malang,” ucapnya penuh kebanggaan.
Ia juga menekankan bahwa karya-karya dalam “Sketsa Jalanan” lahir dari sebuah perjalanan panjang dan kesadaran bersama untuk mengumpulkan dan mengeluarkan kesadaran kolektif.
Senada dengan Mike, Jose Marjinal mengungkapkan kekagumannya terhadap Anto Baret. Ia merasa bersyukur dan beruntung bisa berproses bersama Anto Baret, yang disebutnya sebagai “guru jalanan”. Jose mengaku terlecut semangatnya untuk terus berkarya melihat usia Anto Baret yang masih aktif.
Selain Anto Baret dan Mike Marjinal, konser ini juga akan menampilkan Mogi Marjinal, Mas Hendrik, dan Gitaris legendaris Indonesia Toto Tewel, menjanjikan pengalaman musik yang kaya bagi para penonton.
Jose menambahkan bahwa performa bersama Anto Baret merupakan kebahagiaan dan penambah pengalaman baginya, terutama mengingat latar belakangnya sebelumnya di genre reggae dengan album “Sky Pack”. pungkasnya.
Penulis : Redaksi
Editor : Gus