Reses DPRD Malang Temukan Masalah Kesejahteraan Guru PAUD dan Data DTKS Tak Akurat

- Redaksi

Jumat, 21 Maret 2025 - 11:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alayk Mubarrok, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Fraksi Gerindra (20/03)

Alayk Mubarrok, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Fraksi Gerindra (20/03)

PENDOPOSATU.ID, KAB MALANG – Reses Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Alayk Mubarok, di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, mengungkap dua masalah krusial, kesejahteraan guru PAUD/TK yang memprihatinkan dan data DTKS yang tak akurat, memicu tuntutan perbaikan segera. Kamis (20/03/2025).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Alayk Mubarok dari fraksi Gerindra usau kegiatan reses kepada awak media di Kecamatan Wonosari, menyampaikan dua permasalahan krusial tersebut menjadi perhatian dan yang perlu segera ditangani.

Terlebih yang berkaitan dengan permasalahan kesejahteraan guru PAUD/TK yang masih memprihatinkan dan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tidak akurat.

Reses yang dihadiri oleh pengurus partai, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan konstituen tersebut, muncul aspirasi dari Desa Plandi terkait kesejahteraan guru PAUD/TK. Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sebesar 2 juta rupiah per 3 bulan dinilai masih jauh dari cukup.

“Ini dirasa bagi teman-teman penggiat dunia pendidikan, terutama guru-guru, dan juga kepala sekolah merasa ini masih jauh dari cukup atau masih kurang,” ujar Alayk Mubarok.

Menanggapi aspirasi tersebut, Alayk Mubarok berjanji akan mengawalnya dengan menyampaikannya ke Komisi IV DPRD dan membahasnya dalam hearing dengan Dinas Pendidikan.

Jika memungkinkan, DPRD akan melakukan bedah anggaran untuk mencari kemungkinan kenaikan BOP, dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran daerah.

“Tentu besarannya nanti kita akan menghitung kemampuan anggaran kita, tapi yang jelas tadi disampaikan inginnya 2 juta itu dilebihkan,” jelasnya.

Selain masalah kesejahteraan guru, reses tersebut juga menyoroti permasalahan data DTKS yang tidak akurat dan banyak desa yang belum melakukan pembaruan data secara berkala.

Dari temuannya bahkan ada yang terakhir memperbarui data pada tahun 2008 atau 2012. Akibatnya, data DTKS tidak akurat, dengan orang yang sudah meninggal masih terdaftar sebagai penerima, atau orang yang sudah mampu masih menerima bantuan.

Baca Juga :  Wabup Ajak Kritis, Fraksi PKB Malang Sambut Baik Membangun Kepercayaan Publik

“Ini banyak persoalan-persoalan di penerima manfaat bantuan pemerintah. Ini bahkan kemarin kita temukan di beberapa tempat, Pagelaran, di Gondanglegi, dan hari ini di Wonosari ternyata juga sama,” ungkap Alayk Mubarok.

Alayk Mubarok meminta Dinas Sosial untuk memberikan pelatihan kepada operator DTKS di setiap kecamatan agar pembaruan data dapat dilakukan secara rutin dan akurat.

“Jadi problemnya adalah pertama terkait dengan updating data, banyak desa-desa ini yang belum melakukan update data terhadap penerima DTKS yang terbaru.”

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan aplikasi yang telah dibuat pemerintah untuk meminimalisir kesalahan data.

“Untuk operator DTKS ini kan ada, seluruh Kabupaten Malang. Nah Ini paling nggak, bersama dengan Camat dilakukan pelatihan lagi,” ujarnya.

“Pelatihan terutama untuk melakukan updating data, sehingga nanti tidak ada lagi persoalan di lapangan bahwa yang meninggal ini mendapatkan atau yang sekarang sudah kekurangan, ternyata belum masuk,” imbuhnya.

Meskipun belum dapat mengukur persentase data DTKS yang belum diperbarui secara global, Alayk Mubarok menemukan kasus-kasus tersebut di tiga kecamatan yang ia kunjungi, yaitu Wonosari, Pagelaran, dan Gondanglegi.

“Kalau prosentasenya kita nggak bisa mengukur secara globalnya ada berapa, tapi memang case-case ini kita temukan, kebetulan saya baru menemukan ini di tiga kecamatan,” tandasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini cukup signifikan dan perlu segera ditangani. Ia berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi guru PAUD/TK dan menyelesaikan permasalahan data DTKS di Kabupaten Malang.

Alayk Mubarrok menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, Dinas Sosial, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bantuan pemerintah tepat sasaran.

Penulis : Yanti

Editor : Gus

Berita Terkait

Hindari Kecelakaan Kelistrikan, PLN UP3 Malang Lakukan Internalisasi Program K3L Serentak di Seluruh ULP
Ametri Bhumi Suci, Warga Singosari Rayakan Njenang Suro sebagai Perayaan Spiritual dan Sosial
Blak-blakan! GRIB JAYA Tantang Transparansi Dana Sampah TPST3R Mulyoagung di Malang
SMPN 1 Tumpang Tanam Karakter Cinta Lingkungan Melalui MPLS 2025
DLH Kabupaten Malang Akhirnya Angkat Bicara, Ada Apa dengan TPS3R Mulyoagung?
Sorot Mata Publik: Pengelolaan TPST 3R Mulyoagung Dipersoalkan GRIB Jaya, Ini Alasannya
Napak Tilas Hamid Rusdi: Upaya Menghidupkan Sejarah Pahlawan di Malang Selatan
Kreativitas Camat Pakisaji Bikin Kandang Ayam Minimalis, Jadi Simbol Ketahanan Pangan Warga

Berita Terkait

Selasa, 22 Juli 2025 - 18:01 WIB

Selama 7 Hari Operasi Patuh Semeru 2025 Jumlah Pelanggaran Menurun Kesadaran Berlalu Lintas Masih Rendah

Senin, 21 Juli 2025 - 18:15 WIB

Pelaku Pembunuhan di Purwosari Ditangkap, Motif: Sakit Hati Dilecehkan

Minggu, 20 Juli 2025 - 21:07 WIB

Wujudkan Keadilan Sosial, YLBH Sakera Pasuruan Gelar Santunan dan Penguatan Struktur

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:20 WIB

Kasus Asusila Anak, Polisi Amankan 7 Warga Pasuruan dari Potensi Aksi Massa

Jumat, 18 Juli 2025 - 21:38 WIB

Dinas SDA Pasuruan Dituding Tebang Pilih Penertiban Bangunan Liar di Winongan, Warga Lapor DPRD

Jumat, 18 Juli 2025 - 21:05 WIB

Jaringan Narkoba di Prigen Terbongkar! Dua Pengedar Sabu Dibekuk Satresnarkoba Polres Pasuruan

Kamis, 17 Juli 2025 - 22:26 WIB

Kisah Inspiratif SMAN Taruna Madani Bangil Setelah Mandiri, Cetak Calon Pemimpin Bangsa

Selasa, 15 Juli 2025 - 21:36 WIB

Detik-detik Penangkapan Pembunuh di Gempol: Kurang dari 24 Jam, Polres Pasuruan Ringkus Pelaku!

Berita Terbaru