PENDOPOSATU.ID, KABUPATEN MALANG – Sinergi Lintas Instansi ditengah ganasnya ombak Pantai Selatan, Tim Gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban tenggelam yang terseret ombak Pantai Balekambang. Jum’at (11/04/2025).
Tiga hari pasca insiden tragis terseretnya tiga santri di Pantai Balekambang Kabupaten Malang beberapa waktu lalu akhirnya seluruh korban berhasil ditemukan dan dievakuasi tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia.
Upaya pencarian yang melibatkan sinergi solid antara Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, TNI, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Perumda Jasa Yasa, Perhutani, Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta potensi relawan SAR lainnya, menunjukkan betapa efektifnya koordinasi dalam situasi darurat.
“Sinergi antar seluruh elemen ini menjadi kunci utama keberhasilan operasi pencarian dan evakuasi. Sejak hari pertama, kami bergerak bersama, berbagi informasi, dan membagi tugas secara efektif di tengah kondisi lapangan yang sulit,” ungkap Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar.
Titik terang muncul pada Jumat (11/4/2025) siang, saat korban terakhir yang teridentifikasi sebagai Muhammad Fahmi Sirrillah (15) ditemukan oleh tim Search and Rescue Unit (SRU) I laut menggunakan kapal karet milik Tagana.
Jenazah ditemukan mengapung sekitar 4 mil laut dari lokasi awal kejadian, di perairan sebelah barat Pantai Rantai Wulung.
Penemuan ini melengkapi keberhasilan tim gabungan yang sebelumnya telah menemukan dua korban lainnya, Yasir Arafat Inninawa dan Lutfi Munawar, di perairan sekitar lokasi kejadian pada pagi harinya.
Tak berselang lama ketekunan tim SAR dalam menghadapi ganasnya ombak selatan memang patut diacungi jempol.
Selama tiga hari, mereka tanpa lelah menyisir perairan dan garis pantai, berjuang melawan arus kuat dan gelombang tinggi yang menjadi ciri khas Pantai Balekambang.
Dedikasi dan semangat pantang menyerah menjadi modal utama dalam menuntaskan misi kemanusiaan ini.
“Kondisi ombak dan arus memang menjadi tantangan terbesar kami. Namun, dengan semangat kebersamaan dan koordinasi yang baik, kami terus berupaya maksimal hingga seluruh korban berhasil ditemukan,” ujar salah satu anggota tim SAR di lapangan.
Identifikasi korban terakhir, Muhammad Fahmi Sirrillah, dilakukan secara detail melalui ciri-ciri fisik spesifik seperti gelang di tangan kiri, kalung liontin berbentuk taring, dan bekas luka jahitan di pelipis kanan. Ketelitian ini memastikan identitas korban secara akurat, memberikan kepastian bagi keluarga yang telah menunggu dengan cemas.
Keberhasilan tim gabungan menemukan seluruh korban dalam waktu relatif singkat, di tengah tantangan alam yang berat, menjadi bukti nyata kekuatan sinergi dan kegigihan.
Kolaborasi lintas instansi ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga rasa kemanusiaan yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Mengakhiri keterangannya, AKP Bambang Subinajar kembali mengingatkan masyarakat dan wisatawan akan bahaya Pantai Selatan.
“Karakteristik ombak yang tinggi dan arus kuat memerlukan kewaspadaan ekstra. Kami mengimbau untuk selalu mematuhi rambu-rambu larangan dan mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di kawasan pantai,” pungkasnya. (**)
Penulis : Asf
Editor : Gus