PENDOPOSATU.ID, MALANG – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) kembali menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah menjaga stabilisasi pasokan sekaligus menekan harga pangan. Kali ini, kegiatan berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Minggu (7/9).
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menjelaskan bahwa GPM digelar bertepatan dengan rangkaian peringatan HUT ke-80 RI. Program ini diharapkan dapat memberikan akses pangan murah yang lebih dekat bagi masyarakat.
“Dispangtan menghadirkan 11 ton beras SPHP, 1 ton beras premium, 100 kilogram gula, 100 kilogram telur, serta 200 liter minyak. Kami juga menyediakan berbagai hasil panen kelompok tani seperti cabai, tomat, dan sayuran segar lainnya,” ungkap Slamet.
Harga bahan pokok di GPM dipatok lebih rendah dibanding harga pasar, dengan selisih sekitar Rp2.000 hingga Rp5.000 per komoditas. Meski begitu, Slamet menegaskan bahwa kegiatan ini tidak akan mengganggu pasar tradisional.
“GPM digelar bergiliran di tiap kecamatan, bukan setiap hari di satu titik. Dengan pola ini, perputaran ekonomi di pasar tetap terjaga,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa stok beras, khususnya jenis medium, kini dalam kondisi aman.
“Beras SPHP tersedia cukup di Bulog. Bahkan hari ini kami menyediakan 11 ton untuk warga Tunggulwulung,” tambahnya.
Dispangtan merencanakan sembilan titik GPM lain sepanjang September, di antaranya di Kelurahan Purwantoro (Blimbing), Kasin (Klojen), Cemoro Kandang (Kedungkandang), Sukun, Mergosono, hingga Merjosari.
Untuk mempermudah akses informasi, jadwal GPM disebarkan melalui lurah dan grup WhatsApp tingkat RT/RW. Masyarakat diperbolehkan membeli maksimal dua sak beras SPHP atau setara 10 kilogram per orang, sementara komoditas lain tidak dibatasi.
“Harapan kami, GPM ini bisa meringankan beban warga dan membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” pungkas Slamet.
Penulis : Yoen
Editor : Gus