PENDOPOSATU .id MALANG – Untuk menekan tindakan asusila pada dunia pendidikan, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Guru Pendidikan Agama Islam (PGAI) dan Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penerapan Sekolah plus Ngaji.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, nantinya semua sekolah yang ada di kabupaten Malang akan ada pendidikan kerohanian atau ngaji yang pelaksanaannya dibuatkan pendidikan semi full day.
“Nanti setelah sekolah umum sampai jam 1 siang nantinya saat istirahat siang diisi sholat berjamaah sesuai Surat Edaran Bapak Bupati Malang dan ngaji serta ada program makan siang gratis dari Pak Jokowi baru setelah itu dilanjutkan ngaji bersama,” kata Wabup Malang usai pembukaan Bimtek penerapan sekolah plus ngaji di Pendopo Kepanjen, Selasa (27/02/2024).
Wabup berharap program penerapan sekolah plus ngaji ini menjadi Role Model (panutan) menjadi kearifan lokal di kabupaten Malang dan dilaksanakan dengan ketulusan akan menjadi daya tarik calon wali murid untuk menyekolahkan anak anaknya di di sekolah negeri.
“Harapannya nanti ada pergeseran sosial karena orang tuanya mampu memilih anak anaknya sekolah yang ada tambahan pendidikan agamanya, ini bisa ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Pak Suwaji, nanti juga dikolaborasikan ustad ustad yang ada di lingkungan sekolah dan bisa bersinergi, namun begitu karena adanya pendidikan plus ngaji ada tambahan pembiayaan yang tidak mengikat atau seiklasnya, ” beber Didik.
Wabup Malang minta media untuk memberikan informasi yang sejelas jelasnya agar tidak timbul persepsi yang tidak baik di kalangan masyarakat.
“Teman teman media memberikan informasi ini yang sejelasnya sehingga nanti ada anggapan sekolah narik biaya ini tambahan tambahan, tidak, itu menjadi bagian kebutuhan peningkatan anak anak kita, jadi istilahnya bukan tarikan tapi tambahan biaya seiklasnya,” tegas Didik Gatot Subroto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji menerangkan, dari hasil survey di sekolahan yang ada, kemampuan siswa dalam membaca Al Quran belum maksimal, nilai nilai keagamaan belum bisa diterapkan secara maksimal oleh siswa, sehingga budaya religius terus dikembangkan.
Suwadji menyadari keterbatasan guru pengajar ngaji di setiap sekolah sehingga Ketua Kelompok Kerja Guru Agama Islam Kabupaten Malang merumuskan dan menghasilkan keputusan untuk meningkatkan pendalaman agama di sekolahan.
“Sehingga nanti pemahaman siswa dalam keagamaan meningkat dan pengamalannya juga meningkat,” tandas Suwadji.
Suwadji menekankan pihaknya akan maksimalkan pengajar agama yang sudah ada, sehingga keberadaan Bimtek tentang kurikulum tambahan lokal ini plus ngaji dan kesiapan pengajar agama dalam program sekolah plus ngaji.
“Jadi Kurikulum tambahan lokal tersebut yang memberikan warna tambahan baru plus ngajinya,” pungkas Suwadji.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang dan jajarannya, Guru Agama yang tergabung di GPAI dan jajaran Dinas Pendidikan.
Penulis : soeseno
Editor : santoso
Sumber Berita : Liputan