Bawaslu Kabupaten Malang Dinilai Tidak Netral, Kades Talok Turen Layangkan Laporan ke DKPP

- Redaksi

Selasa, 12 November 2024 - 09:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Kepala Desa Talok Kecamatan Turen, Agus Harianto

Foto : Kepala Desa Talok Kecamatan Turen, Agus Harianto

PENDOPOSATU.ID, Kabupaten Malang – Dinilai tidak netral dan dituduh mendukung paslon nomor urut 02, Kepala Desa Talok Kecamatan Turen, Agus Harianto akan melaporkan Bawaslu Kabupaten Malang ke DKPP Jakarta.

Kepala Desa Talok ini menyebut bahwa Bawaslu Kabupaten Malang sudah tidak netral lagi dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah tahun 2024.

Ia mengatakan, saat menghadiri hajatan di desanya, dirinya tidak menunjukkan dukungan terhadap pasangan calon tertentu dan acara tersebut bukan acara kampanye.

“Bawaslu saya nilai sudah tidak netral lagi, sudah tidak profesional lagi dengan masalah ini. Dari kode etik dalam menjalankan tugas seharusnya tidak seperti itu,” kata Agus Harianto pada awak media, Senin (11/11/2024).

Agus menjelaskan bahwa dirinya dipanggil terakhir oleh Bawaslu Kabupaten Malang pada (28/10), dimana dalam pemeriksaan tersebut dirinya diperlihatkan video saat acara sunatan warga masyarakat Desa Talok Kecamatan Turen.

“Terakhir saya dipanggil Bawaslu pada (28/10), bahwa dari alat bukti yang dipergunakan adalah visual video. Sebenarnya acara sunatan warga masyarakat desa yang mana saya hadir sebagai kepala desa dan bukan acara partai, dan di acara tersebut saya tidak menunjukkan kode jari dukungan ke salah satu Paslon,” tegas Agus.

Dinilai dirinya tidak netral, akhirnya Bawaslu merekomendasikan ke Bupati Malang dan tembusan dan Kementrian Dalam Negeri.

“Selain itu, ada kesan dugaan yang datang secara masif dengan tuduhan dirinya pendukung Paslon 02 dan yang menggalang Kepala Desa se Kabupaten Malang” ucapnya

“Dari tuduhan Bawaslu saya tidak netral serta adanya framing-framing saya pendukung 02, maka lama kelamaan saya gak kuat juga, saya harus melawan,” ungkap Agus.

Dirinya ingin meluruskan lebih banyak kepala desa yang condong ke Paslon 01 namun tidak dilanjutkan, bahkan yang telah dilaporkan tidak ada yang diproses.

Baca Juga :  Masyarakat Desa Dengkol Singosari Rayakan Selamatan Desa Sedekah Bumi

“Kalau begini, mau tidak mau saya harus melawan, ada banyak lebih banyak Kades yang mana ini lebih condong dan bisa dibuktikan lebih condong ke 01 ini tidak diproses, dan ada yang sudah dilaporkan namun tidak diteruskan, bahkan yang sudah dilaporkan tidak diteruskan dan keputusannya tidak sesuai realita yang ada,” terangnya.

Agus menjelaskan dirinya hari ini melayangkan laporan ke DKPP Jakarta agar masyarakat juga tahu tidak ada yang kebal hukum. Bahwa Bawaslu itu bukan malaikat.

Di waktu yang sama, kuasa hukum dari Paslon Gunawan-Umar, Wiwit Tuhu menyampaikan tidak pernah melibatkan Kades untuk menjadi bagian dari tim pemenangan. Bahkan Paslon GUS tidak melakukan upaya-upaya secara organisir untuk mendukung.

“Akan tetapi pada saat melihat fakta ternyata ada Kades dianggap kemudian dituduh menjadi menjadi bagian dari kami, dituduh secara terbuka mendukung kami, kami harus bereaksi. Kami ingin Bawaslu sebagai penyelenggara harus profesional dalam menjalankan Undang Undang,” tandasnya.

Wiwit menjelaskan ada beberapa oknum Kades yang diadukan Tim Hukum Paslon GUS ini, dan dari laporan tersebut dirinya membawa bukti bukti secara visual dukungan Kades yang pernah dilaporkan Paslon GUS.

“Namun begitu laporan laporan kami dengan bukti bukti visual tersebut Bawaslu kabupaten Malang menilai tidak terbukti dan dianggap tidak mendukung. Tim GUS menilai ada ketidak terbukaan dari dalam menilai dan menganalisa fakta fakta yang ada di lapangan,” jelasnya.

Seharusnya apabila tidak cukup bukti, lanjut Wiwit, seharusnya Bawaslu menyampaikan pada pihaknya alasan alasan yang kurang memenuhi pembuktiannya.

“Jadi kalau ada data data yang kurang kuat dari laporan kami, kami bisa memperbaiki, ada logika yang berbeda mari kita uji kembali, kenapa pengaduan pengaduan kami seharusnya relatif kuat trus dianggap tidak terbukti, akan tetapi yang kami lihat pada perkara pada Kades Talok Agus Harianto ini didalam informasinya hanya hadir pada acara khitanan salah satu warganya,” pungkas Wiwit Tuhu.

Penulis : Dudung

Berita Terkait

NasDem Kabupaten Malang Siap Kawal Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Bersama Bupati Sanusi
Pemkab Malang Luncurkan Layanan Pengelolaan Sampah Terpadu dengan Program Bersih Indonesia
Upacara Sakral di Ketinggian Semeru: Pancasila Berkumandang di Pelataran Candi
Haul Ke-6, Wabup Malang Ajak Alumni Teruskan Perjuangan Pendidikan KH Tolchah Hasan
Jawa Timur Ukir Sejarah: King’s College London Buka Kampus di KEK Singhasari!
Bupati Malang Lantik Nurcahyo Jadi Pj Sekda: Tiga Bulan Menuju Sekda Definitif
DPRD Desak Pemkab Malang Percepat Legalitas 390 Kopdes Merah Putih
PKB Gebrakan B2SA di Bocek, Ibu PKK dan KWT Berdaya Lewat Olahan Pangan Lokal

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:26 WIB

Breaking News! Terbit SE Menaker RI Tentang Larangan Keras Penahanan Ijazah, AMS Masih Ngotot?

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:51 WIB

The dudas bersama Msglow formen riding di Kota Malang

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:22 WIB

Mega Proyek Blimbing, Praktisi Hukum Sebut Ada Hak Warga Dilanggar!

Selasa, 6 Mei 2025 - 16:36 WIB

Isa Zega Siap Sumpah Pocong, Lawan Tuntutan Bos MS Glow

Kamis, 24 April 2025 - 12:34 WIB

Tanggapan Atas Permintaan Maaf Persada Hospital: Langkah Awal yang Patut Diikuti Tindakan Nyata

Kamis, 24 April 2025 - 00:48 WIB

Persada Hospital Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Dugaan Tindakan Tidak Etis Mantan Karyawan

Rabu, 23 April 2025 - 17:28 WIB

Skandal Dokter Predator Malang: Korban Terus Bermunculan, RS PH Kekeh Tak Bersalah!

Jumat, 18 April 2025 - 22:28 WIB

Kasus Dugaan Asusila Oknum Dokter RS PH Melebar: Empat Korban Muncul Dengan Pengakuan Mengejutkan

Berita Terbaru