Malang, pendoposatu.id – Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan Kirab Budaya Gampingan 2025 yang digelar di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Sabtu (12/10/2025) malam. Acara budaya tahunan ini menghadirkan beragam atraksi seni dan tradisi lokal yang menjadi kebanggaan warga.
Tokoh masyarakat Desa Gampingan, H. Rofi’i Iswahyudi atau akrab disapa Abah Rofi’i, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini dengan lancar dan meriah. Ia juga mengungkapkan bahwa kirab budaya tidak hanya menjadi wadah pelestarian tradisi, tetapi juga momentum untuk menyuarakan aspirasi pembangunan bagi masyarakat.
“Alhamdulillah acara ini berjalan dengan baik berkat dukungan semua pihak. Kami menghaturkan terima kasih kepada masyarakat, panitia, aparat keamanan, dan seluruh elemen yang telah membantu. Semoga kirab budaya Gampingan semakin berkembang di tahun-tahun berikutnya,” ujar Abah Rofi’i.

Dalam kesempatan tersebut, Abah Rofi’i juga menyinggung rencana pembangunan jalan lingkar di Desa Gampingan. Menurutnya, proyek tersebut sangat penting untuk memperlancar arus lalu lintas sekaligus mengurangi kemacetan, terutama di sekitar kawasan pendidikan SMA Taruna Nusantara Gampingan yang setiap harinya dipadati aktivitas pelajar dan masyarakat.
“Kami akan bekerjasama dengan Pak Bupati Malang, H. M. Sanusi, agar rencana pembangunan jalan lingkar ini bisa segera terealisasi. Keberadaan jalan ini sangat vital untuk kepentingan orang banyak,” tegasnya.
Lebih jauh, Abah Rofi’i berharap media turut membantu menyuarakan aspirasi tersebut hingga sampai ke pemerintah pusat. “Mungkin juga bisa dibantu teman-teman media agar informasi pembangunan jalan lingkar ini bisa sampai kepada Bapak Presiden Prabowo. Sebab, manfaat jalan ini akan dirasakan oleh seluruh masyarakat, bukan hanya warga Gampingan,” tambahnya.
Di akhir acara, Abah Rofi’i berpesan kepada ribuan penonton untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama kirab budaya berlangsung. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat merusak suasana, seperti mengonsumsi minuman keras atau tindakan anarkis lainnya.
“Itu pesan dari panitia dan aparat keamanan. Mari kita jaga bersama nama baik Desa Gampingan melalui acara budaya yang positif seperti ini,” tutur Abah Rofi’i.
Kirab Budaya Gampingan 2025 menjadi bukti nyata bagaimana seni tradisi dapat menyatukan masyarakat sekaligus menjadi wadah untuk menyampaikan harapan pembangunan demi kesejahteraan bersama.
Penulis : nes
Sumber Berita : liputan