PENDOPOSATU.ID, MALANG – Suasana Jalan Muharto VII, Kota Malang, pada Jumat (5/9) berubah semarak dengan digelarnya Kutho Bedah Tempo Doeloe. Acara yang menghadirkan nuansa sejarah sekaligus ruang promosi bagi pelaku UMKM lokal ini sukses menyedot perhatian warga.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi. Ia menilai, Kutho Bedah memiliki nilai penting bagi masyarakat serta potensi besar sebagai daya tarik wisata kota.
“Nama Kutho Beda ini sudah terkenal, siapa yang tidak tahu? Acara seperti ini penting agar generasi muda ikut mengenal sejarah. Harapan saya, kegiatan ini terus berlanjut dan berkembang menjadi magnet pariwisata Kota Malang,” ujar Wahyu.
Selain bernuansa sejarah, kegiatan ini juga diramaikan puluhan UMKM yang menyajikan beragam kuliner tradisional. Seorang pedagang asal Kelampok Kasri mengaku senang bisa kembali berjualan setelah lama berjuang pascapandemi.
“Saya jualan cernil lopes, gulali, es gulali, dan mochi. Semoga dagangan laris dan semua pedagang merasakan manfaat dari acara ini,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Mukti Nuri, pelaku UMKM asal Jalan Laksamana, yang menjajakan tahu gejrot dan rujak mangga. Ia menilai antusiasme pengunjung tahun ini jauh lebih besar.
“Tahun kemarin tidak seramai ini. Sekarang lebih meningkat, baik dari pedagang maupun pengunjung. Harapan saya, ke depan acara ini bisa lebih besar, promosi lebih luas, sehingga dikenal bukan hanya warga lokal, tapi juga wisatawan luar daerah,” katanya.
Dengan semangat kebersamaan warga, Kutho Bedah Tempo Doeloe bukan hanya sekadar hiburan. Lebih dari itu, ia menjadi wadah pelestarian sejarah Kota Malang sekaligus penggerak tumbuhnya UMKM lokal agar terus berkembang.
Penulis : Yoen
Editor : Gus