PENDOPOSATU.ID, KAB MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang menyatakan dukungan penuh terhadap program nasional Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini ditujukan untuk membangun ekonomi berbasis desa dan menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, saat mendampingi kunjungan kerja Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi, ke tiga titik lokasi di Kabupaten Malang: Desa Pakisaji, Desa Ngawonggo, dan Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, pada Sabtu (19/4).
Wabup menyampaikan bahwa Pemkab Malang telah melakukan berbagai upaya mulai dari fasilitasi pembentukan koperasi, pendampingan kelembagaan, hingga penguatan kapasitas manajerial.
“Dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan tekad untuk memajukan desa, Insyaallah koperasi kita akan menjadi fondasi ekonomi yang kuat, adil, dan berdaulat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sesmen Koperasi RI Ahmad Zabadi mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran besar hingga Rp400 triliun untuk mendukung program Kopdes Merah Putih yang akan dijalankan di 80.000 desa di seluruh Indonesia.
“Bapak Presiden menugaskan agar setiap Kopdes mendapatkan dukungan anggaran antara Rp3 sampai Rp5 miliar. Kalau diterapkan di 80.000 desa, maka anggaran total yang disiapkan pemerintah bisa mencapai Rp400 triliun,” jelas Zabadi.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun unit usaha strategis di desa seperti toko sembako dengan distribusi dari pabrik, apotek dan klinik desa, lembaga simpan pinjam yang membebaskan warga dari rentenir dan pinjol ilegal, hingga alat transportasi logistik hasil panen.
Ia menegaskan bahwa Kopdes dirancang sebagai lembaga ekonomi desa berbasis gotong royong dan dikelola langsung oleh masyarakat, sebagai koreksi dari implementasi dana desa yang belum menunjukkan lonjakan produktivitas dalam satu dekade terakhir.
“Bapak Presiden ingin agar desa tidak lagi jadi sumber kemiskinan ekstrem. Sebaliknya, desa harus jadi pusat pertumbuhan baru yang menopang kekuatan ekonomi nasional,” pungkas Zabadi.
Penulis : Ash
Editor : Gus