PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Peringati Hari Ulang Tahun ke-111 Kota Malang, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKS, H. Puguh Wiji Pamungkas, menyampaikan pandangannya mengenai dinamika perkembangan kota pendidikan ini. Selasa (01/04/2025).
Founder RSU Wajak Husada drh. Puguh Wiji Pamungkas, MM menyoroti laju pertumbuhan Malang yang pesat, yang sayangnya juga membawa serta serangkaian tantangan mendesak seperti kemacetan, ketimpangan sosial, dan isu-isu perkotaan lainnya.
Oleh karena itu, Puguh menekankan urgensi manajemen kota yang cakap dan terintegrasi demi tercapainya kesejahteraan seluruh warga Malang.
Peringatan Hari Jadi Kota Malang yang ke-111 menjadi kesempatan berharga untuk melakukan evaluasi mendalam, dan H. Puguh Pamungkas turut memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan refleksinya.
Puguh Pamungkas menggarisbawahi bahwa pertumbuhan signifikan Kota Malang tak terlepas dari keberadaan puluhan perguruan tinggi dan ratusan ribu mahasiswa yang menuntut ilmu di sana.
Namun, ia mengingatkan bahwa perkembangan ini harus diimbangi dengan pengelolaan kota yang efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul.
Dengan lugas, Puguh Pamungkas menyatakan bahwa posisi strategis Kota Malang dan gelombang kedatangan mahasiswa telah menjadikannya motor penggerak utama perekonomian Jawa Timur.
“Letak Kota Malang yang sangat strategis mendorongnya untuk tumbuh dengan pesat. Keberadaan sekitar 80 kampus dengan lebih dari 300 ribu mahasiswa yang belajar di sana, tak dapat disangkal lagi, adalah mesin lokomotif perekonomian,” tutur Presiden Nusantara Gilang Gemilang.
Meskipun demikian, predikat sebagai pusat intelektual ini membawa konsekuensi berupa tanggung jawab besar dalam mengelola transformasi kota secara menyeluruh.
“Sebagai pusat intelektual, Kota Malang memiliki tantangan untuk menunjukkan kemampuannya dalam memanajemen perubahan kota beserta seluruh kompleksitas permasalahannya,” jelas Puguh.
Dalam analisisnya terhadap isu-isu penting, Puguh Pamungkas secara terbuka menyebutkan sejumlah masalah mendesak yang memerlukan solusi segera.
“Kemacetan lalu lintas, pengelolaan sampah, sistem transportasi publik yang belum optimal, ketersediaan hunian yang layak, ketahanan pangan, penataan ruang kota yang belum ideal, angka pengangguran, potensi kriminalitas, serta jurang disparitas sosial ekonomi hanyalah beberapa dari sekian banyak persoalan yang harus segera dicarikan jalan keluarnya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Puguh Pamungkas memandang perayaan usia ke-111 tahun ini sebagai “kesempatan emas” bagi Kota Malang untuk melakukan pembenahan dan inovasi.
Ia berharap agar Kota Malang tidak hanya dikenal sebagai pusat aktivitas mahasiswa atau destinasi wisata semata, melainkan mampu bertransformasi menjadi kota yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh penduduknya.
“Di usia Kota Malang yang ke-111 tahun ini, tentu saja ini adalah momentum yang sangat berharga untuk membawa kota ini melampaui sekadar label sebagai pusat berkumpulnya mahasiswa atau tujuan wisata. Lebih dari itu, Malang harus mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi setiap warganya,” imbuhnya.
Mengakhiri pernyataannya, Puguh Pamungkas menyampaikan ucapan selamat dan harapan terbaiknya untuk Kota Malang. Refleksi yang ia sampaikan diharapkan dapat menjadi perhatian penting bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah Kota Malang dalam upaya bersama membangun kota yang lebih baik di masa depan.
“Selamat ulang tahun yang ke-111 untuk Kota Malang. Saya bangga menjadi bagian dari Arema, dan saya berdoa untuk kemajuan dan prestasi Kota Malang,” pungkasnya.
Penulis : Redaksi
Editor : Gus