Universitas Brawijaya Malang Kolaborasi Dengan i-SPES Kembangkan Sistem Magdas Untuk Pemantauan Perubahan Iklim

- Redaksi

Selasa, 14 Januari 2025 - 16:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENDOPOSATU.ID, MALANG – Sistem Magnetic Data Acquisition System (Magdas), yang bertujuan untuk memantau perubahan iklim global dan mitigasi bencana alam dikembangkan oleh Universitas Brawijaya Malang dengan menggandeng lembaga Internasional.

Kolaborasi ini melibatkan International Research Center for Space dan Planetary Environmental Science (i-SPES) dari Kyushu University, Jepang, National Research Institute of Astronomy & Geophysics (NRIAG), Mesir, serta universitas di Malaysia.

Kerja sama ini memperkuat posisi UB sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi mutakhir.

Prof. Sukir Maryanto, pakar mitigasi bencana UB, menjelaskan bahwa stasiun Magdas di Cangar, Kota Batu, akan fokus pada mitigasi gempa tektonik dan vulkanik.

“Pengembangan Magdas terintegrasi dengan jaringan global, memperkuat penelitian dan kolaborasi internasional,” ujarnya.

Proyek ini dimulai Maret 2024 dan melibatkan tim dari Kyushu University dan Mesir. Rencananya, sensor magnetometer induksi dari Nagoya City University, Jepang, akan dipasang Maret 2025. Dua alat baru telah terpasang di Stasiun Cangar: Magnetometer Fluxgate 3D dan sensor seismik.

Data yang diperoleh akan dipelajari secara intensif untuk mengembangkan ilmu yang menghubungkan fenomena di Bumi dan angkasa.

“Kami berharap Magdas dapat membantu memprediksi dan mitigasi bencana alam, sehingga meningkatkan keselamatan masyarakat,” tambah Prof. Sukir.

Kerja sama ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa UB untuk mengembangkan kemampuan penelitian dan kolaborasi internasional. Saat ini, mahasiswa S2 dari BRIN telah terlibat dalam proyek ini.

Dengan pengembangan Magdas, UB menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan teknologi untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan

Baca Juga :  Sorot Mata Publik, Praktik Pungutan Paguyuban Sekolah di Malang Kembali Disorot

Penulis : Dudung

Berita Terkait

95 Persen Guru Honorer di Lawang Sudah ASN, Sisanya Menanti Dapodik dan PPG
KKN FIA UB Sukses Tuntaskan 5 Program Pemberdayaan di Desa Sutojayan Malang
MPLS SMK NUSA Malang: Siswa Baru Dibekali Karakter, Etika Digital, dan Semangat Kebangsaan
SMPN 1 Tumpang Tanam Karakter Cinta Lingkungan Melalui MPLS 2025
Sorot Mata Publik, Praktik Pungutan Paguyuban Sekolah di Malang Kembali Disorot
Dukung Pendidikan, Axioo Indonesia Berikan Laptop ke Malang Autism Center
Prof. H Bisri: Hafidz Al-Qur’an Layak Jadi Anggota Polri Berintegritas
Dekan Fakultas Hukum UMM : RUU KUHAP dan Restorative Justice: Mendesak untuk Segera Diselesaikan

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 08:49 WIB

MAN 1 Pasuruan Gelar Kuliah Tamu Prodistik ITS: Dorong Semangat Digitalisasi Pendidik

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 16:49 WIB

Bukan Sekadar Baris-Berbaris: Polres Pasuruan Gembleng Pelajar SMAN 1 Lumbang Jadi ‘Agen’ Bela Negara!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 20:54 WIB

Dituduh Gunakan Logo Palsu, YLBH SAKERA Tegaskan Legalitasnya dengan SK Menkumham

Jumat, 1 Agustus 2025 - 20:34 WIB

Kolaborasi Ciamik Satlantas dan Warga: Bukti Kesigapan Atasi Insiden Lalu Lintas di Bangil

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:25 WIB

Wahyu Nugroho Beberkan Fakta di Balik Tuduhan Advokat Ilegal Kasus Gempol-9

Senin, 28 Juli 2025 - 18:53 WIB

Diduga Dukun Cabul Kembali Beraksi di Kota Pasuruan, Korban Lapor Polisi

Minggu, 27 Juli 2025 - 12:48 WIB

Pelukis Kelas Dunia Dicuekin Kepala Daerah Sendiri, Seolah Lupa Dukungannya Saat Pilkada!

Sabtu, 26 Juli 2025 - 20:02 WIB

Wacanakan Datangkan 1.070 Sapi FH Australia, Nawasena Perkuat Ekonomi Peternakan Pasuruan

Berita Terbaru