PENDOPOSATU.ID, KAB MALANG – Majelis Pustaka & Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang mengadakan Workshop Takmir Digital di Auditorium SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen yang dihadiri para takmir masjid Muhammadiyah se-Kabupaten Malang. Sabtu (26/04/2025).
Tujuan digelarnya Workshop kali ini guna mendorong para takmir masjid agar lebih flexible dalam berdakwah dengan menggunakan sarana media informasi digital.
Dengan semangat “Dakwah Digital untuk Masjid Berkemajuan,” peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan mengelola media sosial, website masjid, serta teknik pembuatan konten dakwah yang menarik dan efektif di era digital.
Ketua MPI PDM Kabupaten Malang, Grienny Nuradi, S.Pd., S.Si., M.M., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya adaptasi dakwah terhadap perkembangan teknologi.
“Masjid Muhammadiyah harus menjadi pusat dakwah modern yang mampu menjangkau masyarakat luas melalui media digital,” ujarnya
“Melalui workshop ini, kita siapkan takmir-takmir masjid agar lebih siap menghadapi tantangan zaman,” tandasnya.
Workshop yang digelar sejak pukul 09.00 hingga 15.00 WIB di ikuti peserta dengan antusiasme tinggi yang berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban Islam di tengah masyarakat modern.
Materi yang diberikan terbagi dalam empat sesi, Materi pertama terkait Optimalisasi penggunaan saluran informasi digital melalu chanel Youtube, Facebook, Instagram, reels & Tiktok yang disampaikan Wahyu.
Materi kedua diberikan Rizal yang membahas Aplikasi live & Editing gambar serta video kegiatan dakwah masjid.

Sementara pemateri ketiga Khoirul Amin dari Divisi Humas dan Media Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi memberikan Pelatihan Jurnalistik untuk takmir masjid Muhammadiyah
Khoirul Amin yang memberikan materi jurnalistik memberikan dasar-dasar bagaimana menulis dan membuat berita sesuai kaidah jurnalistik berdasarkan 5W+1H yakni What (Apa), Who (Siapa), When (Kapan), Why (Mengapa), Where (Di mana), dan How (Bagaimana).
“Istilah 5W+1H ini digunakan sebagai panduan untuk menyusun teks berita seperti hal-hal menarik dari masjid dan lingkungannya, peristiwa/pengalaman inspiratif jemaah, menggali hikmah/keteladanan,” terang Amin.
Peserta juga diajak bagaimana menuliskan cerita atau artikel dengan menggali ide untuk tema tulisan dari ruang lingkup.
“Ide yang muncul misal fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah salat, Masjid juga sebagai pusat pendidikan, dakwah, sosial pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Gus
Editor : Redaksi