MALANG, PENDOPOSATU.id – Pemerintah Kabupaten Malang terus menegaskan komitmennya terhadap pendidikan yang merata dan inklusif. Dalam upaya memperluas akses pendidikan tinggi bagi keluarga prasejahtera, Pemkab Malang bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Malang kembali menggulirkan program beasiswa kuliah gratis hingga lulus melalui program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS).
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Malang Sanusi, saat menghadiri Penandatanganan Naskah Kerja Sama antara Baznas dan sejumlah perguruan tinggi di Kabupaten Malang, Rabu (30/7/2025) pagi, di Pendopo Kabupaten Malang.
“Kami percaya bahwa tidak hanya pendidikan formal yang harus didorong, tetapi juga pendidikan karakter, keterampilan, dan nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi moral generasi muda,” ujar Bupati Sanusi.
Ia mengapresiasi langkah Baznas Kabupaten Malang yang secara konsisten menyalurkan zakat umat untuk mendukung generasi muda yang memiliki semangat kuliah namun terhalang biaya.
“Ini bukti nyata bahwa zakat, infaq, dan sedekah yang dikelola secara profesional mampu menjangkau aspek strategis pembangunan. Termasuk membuka akses pendidikan tinggi bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu,” lanjut Sanusi.
Bupati Sanusi berharap kerja sama ini menjadi model sinergi yang bisa dikembangkan lebih luas demi mewujudkan generasi muda Kabupaten Malang yang tangguh dan berdaya saing.
“Melalui bantuan ini akan lahir pemuda-pemudi yang jadi ilmuwan, pendidik, pemimpin daerah, dan tokoh pembaharu. Mereka harus dibekali pendidikan dan nilai kejujuran sejak dini,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan pesan khusus bagi penerima beasiswa agar menjadikan amanah ini sebagai motivasi untuk belajar lebih giat dan membanggakan keluarga.
“Setelah lulus, kembali ke desa, bantu bangun daerah. Jadilah contoh bahwa keterbatasan bukan akhir dari mimpi,” terang Abah Sanusi.
Sebanyak 126 calon mahasiswa dari enam perguruan tinggi Islam dan vokasi di Kabupaten Malang tahun ini mendapat beasiswa penuh lewat SKSS. Beasiswa mencakup pembiayaan kuliah hingga lulus tanpa biaya, termasuk biaya wisuda.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Malang, Khoirul Hafidz Fanani, menyampaikan bahwa program SKSS bukan hanya soal pendidikan, tapi juga upaya memutus mata rantai kemiskinan di tingkat keluarga.
“Kami ingin memastikan dalam satu keluarga prasejahtera, ada satu anak yang bisa kuliah. Kami tidak menekankan IP tinggi, tapi komitmen menyelesaikan kuliah dan membawa perubahan di rumahnya,” ucapnya
Tentunya, Baznas melakukan seleksi berdasarkan kondisi ekonomi dan motivasi belajar, bukan semata-mata nilai akademik. Penerima beasiswa diminta menandatangani komitmen tidak menikah selama studi dan menyelesaikan kuliah maksimal delapan semester.
“Beasiswa ini amanah umat. Kami ingin mereka fokus belajar, selesai tepat waktu, dan kembali mengabdi ke masyarakat,” pungkas KH Khoirul Hafidz Fanani.