PENDOPOSATU.ID, KAB MALANG – Angin segar berhembus di kompleks pendidikan SDN 2 Klampok dan SMP Negeri 5 Singosari 1 Atap. Masalah krusial terkait ketersediaan air bersih yang selama ini menjadi kendala, kini telah teratasi berkat bantuan berupa Penyediaan Air Minum (PAM) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Bantuan Penyediaan Air Minum (PAM) dari Pemerintah dinilai telah mengakhiri permasalahan krusial terkait ketersediaan air bersih yang selama ini menghantui aktivitas belajar mengajar di kedua sekolah satu atap.
“Yang pertama kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Gubernur yang sudah memberikan air pump. Sebab selama ini memang problematik di SDN 2 Klampok dan SMP Negeri 5 Singosari 1 Atap itu adalah air,” ungkap Kepala sekolah satu atap Anas Fahruddin kepada pendoposatu.id. Selasa (13/05/2025).
Anas mengatakan jika sebelumnya, keterbatasan air bersih di sekolah tersebut memaksa siswa untuk menunda penyiraman toilet, sehingga menciptakan kondisi yang kurang ideal.
“Nah sekarang air itu sudah mengalir deras karena kami ada SD dan SMP yang kurang lebih sekitar 500 anak ini Insyaallah sangat tercover karena itu saya terima kasih,” jelasnya.
Namun, di balik lega atas teratasinya masalah air, tantangan lain yang lebih mendesak juga menghadang yakni keterbatasan ruang kelas untuk siswa.
Terutama di SDN 2 Klampok, dengan jumlah siswa mencapai sekitar 300 anak, hanya tersedia 6 ruang kelas. Kondisi ini memaksa pihak sekolah untuk menerima siswa melebihi kapasitas ideal.
“Sehingga kelas 1 itu mohon maaf 54 dan ada yang 48, ada yang seperti itu, karena tidak mungkin kita tidak menerima sebab ini memang ini satu-satunya SD yang ada di sini,” beber Anas.
Ia mengatakan untuk tahun ajaran baru mendatang, pendaftar SD kelas 1 sudah mencapai 56 siswa, yang idealnya membutuhkan dua ruang kelas baru, namun terpaksa hanya bisa diakomodir dalam satu ruangan karena keterbatasan yang ada.
“Mudah-mudahan harapan kami Ini nanti melalui program Ruang Kelas Baru (RKB) itu bisa terealisasi dan ruang kelas baru bisa kami terima dengan secepatnya,” harapnya.
Kondisi serupa juga dialami SMP Negeri 5 Singosari 1 Atap yang menampung sekitar 130 siswa yang hanya dengan 2 ruang kelas. Pihak sekolah bahkan mempertimbangkan opsi kelas sore jika penambahan ruang kelas belum terealisasi.
“Untuk kebutuhan ruang kelas baru paling tidak 5 RKB untuk SDN 2 Klampok, kalau yang SMP-nya kita kurang 4 RKB. Memang satu-satunya SD dan SMP di kasun 3 Cuma satu ini,” terangnya.
Di tengah keterbatasan fasilitas yang ada, terungkap antusiasme tinggi masyarakat Dusun Sumbul yang memiliki harapan terhadap kemajuan pendidikan anak-anak mereka.
“Masyarakat Dusun Sumbul itu dengan pendidikan bagus sangat antusias sekali dan sudah sangat percaya sebenarnya dengan SD kita,” tandas salah satu perwakilan sekolah.
Pihak sekolah secara aktif terus berkomunikasi dengan dinas pendidikan untuk pengajuan Ruang Kelas Baru.
‘Saat ini hanya ada 8 ruang kelas, 2 ruang kelas SMP sama 6 ruang kelas SD, yang satu ruang itu perpus kita pakai jadi kelas kecil Yang satu kelas,’ tandasnya.
Kabar baiknya, pengajuan 3 RKB untuk SMP telah disetujui dan diharapkan terealisasi tahun ini. Namun, harapan untuk 5 RKB bagi SDN 2 Klampok masih menanti kepastian.
“RKB yang SD-nya yang belum tercover,” pungkasnya menyiratkan harapan besar agar pemerintah dapat segera merealisasikan kebutuhan ruang kelas baru demi menunjang kualitas pendidikan di wilayah tersebut dengan fokus utama adalah mengatasi kepadatan ruang kelas guna memperlancar proses belajar mengajar yang optimal. (Gus)
Penulis : Gus
Editor : Redaksi