Lega Soal Air, Sekolah Satu Atap di Malang Ini Hadapi Krisis Ruang Kelas

- Redaksi

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan foto : Kepsek SDN 2 Klampok Anas Fahruddin. (Agus/ pendoposatu.id)

Keterangan foto : Kepsek SDN 2 Klampok Anas Fahruddin. (Agus/ pendoposatu.id)

PENDOPOSATU.ID, KAB MALANG – Angin segar berhembus di kompleks pendidikan SDN 2 Klampok dan SMP Negeri 5 Singosari 1 Atap. Masalah krusial terkait ketersediaan air bersih yang selama ini menjadi kendala, kini telah teratasi berkat bantuan berupa Penyediaan Air Minum (PAM) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Bantuan Penyediaan Air Minum (PAM) dari Pemerintah dinilai telah mengakhiri permasalahan krusial terkait ketersediaan air bersih yang selama ini menghantui aktivitas belajar mengajar di kedua sekolah satu atap.

“Yang pertama kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Gubernur yang sudah memberikan air pump. Sebab selama ini memang problematik di SDN 2 Klampok dan SMP Negeri 5 Singosari 1 Atap itu adalah air,” ungkap Kepala sekolah satu atap Anas Fahruddin kepada pendoposatu.id. Selasa (13/05/2025).

Anas mengatakan jika sebelumnya, keterbatasan air bersih di sekolah tersebut memaksa siswa untuk menunda penyiraman toilet, sehingga menciptakan kondisi yang kurang ideal.

“Nah sekarang air itu sudah mengalir deras karena kami ada SD dan SMP yang kurang lebih sekitar 500 anak ini Insyaallah sangat tercover karena itu saya terima kasih,” jelasnya.

Namun, di balik lega atas teratasinya masalah air, tantangan lain yang lebih mendesak juga menghadang yakni keterbatasan ruang kelas untuk siswa.

Terutama di SDN 2 Klampok, dengan jumlah siswa mencapai sekitar 300 anak, hanya tersedia 6 ruang kelas. Kondisi ini memaksa pihak sekolah untuk menerima siswa melebihi kapasitas ideal.

“Sehingga kelas 1 itu mohon maaf 54 dan ada yang 48, ada yang seperti itu, karena tidak mungkin kita tidak menerima sebab ini memang ini satu-satunya SD yang ada di sini,” beber Anas.

Ia mengatakan untuk tahun ajaran baru mendatang, pendaftar SD kelas 1 sudah mencapai 56 siswa, yang idealnya membutuhkan dua ruang kelas baru, namun terpaksa hanya bisa diakomodir dalam satu ruangan karena keterbatasan yang ada.

Baca Juga :  Polres Malang Kembalikan Kendaraan Curian kepada Pemiliknya

“Mudah-mudahan harapan kami Ini nanti melalui program Ruang Kelas Baru (RKB) itu bisa terealisasi dan ruang kelas baru bisa kami terima dengan secepatnya,” harapnya.

Kondisi serupa juga dialami SMP Negeri 5 Singosari 1 Atap yang menampung sekitar 130 siswa yang hanya dengan 2 ruang kelas. Pihak sekolah bahkan mempertimbangkan opsi kelas sore jika penambahan ruang kelas belum terealisasi.

“Untuk kebutuhan ruang kelas baru paling tidak 5 RKB untuk SDN 2 Klampok, kalau yang SMP-nya kita kurang 4 RKB. Memang satu-satunya SD dan SMP di kasun 3 Cuma satu ini,” terangnya.

Di tengah keterbatasan fasilitas yang ada, terungkap antusiasme tinggi masyarakat Dusun Sumbul yang memiliki harapan terhadap kemajuan pendidikan anak-anak mereka.

“Masyarakat Dusun Sumbul itu dengan pendidikan bagus sangat antusias sekali dan sudah sangat percaya sebenarnya dengan SD kita,” tandas salah satu perwakilan sekolah.

Pihak sekolah secara aktif terus berkomunikasi dengan dinas pendidikan untuk pengajuan Ruang Kelas Baru.

‘Saat ini hanya ada 8 ruang kelas, 2 ruang kelas SMP sama 6 ruang kelas SD, yang satu ruang itu perpus kita pakai jadi kelas kecil Yang satu kelas,’ tandasnya.

Kabar baiknya, pengajuan 3 RKB untuk SMP telah disetujui dan diharapkan terealisasi tahun ini. Namun, harapan untuk 5 RKB bagi SDN 2 Klampok masih menanti kepastian.

“RKB yang SD-nya yang belum tercover,” pungkasnya menyiratkan harapan besar agar pemerintah dapat segera merealisasikan kebutuhan ruang kelas baru demi menunjang kualitas pendidikan di wilayah tersebut dengan fokus utama adalah mengatasi kepadatan ruang kelas guna memperlancar proses belajar mengajar yang optimal. (Gus)

Penulis : Gus

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Mahasiswa UB Dorong Kemandirian Warga Mulyoagung Kelola Sampah Lewat Biopori
Qintharra Yassifa Resmi Pimpin HIPMI Kabupaten Malang, Bupati Sanusi Dorong Penguatan Ekonomi Daerah
Ratusan Warga Padati Sitirejo Cup 4: Turnamen Voli Jadi Ajang Hiburan dan Dongkrak Ekonomi Desa
Hindari Kecelakaan Kelistrikan, PLN UP3 Malang Lakukan Internalisasi Program K3L Serentak di Seluruh ULP
Ametri Bhumi Suci, Warga Singosari Rayakan Njenang Suro sebagai Perayaan Spiritual dan Sosial
Blak-blakan! GRIB JAYA Tantang Transparansi Dana Sampah TPST3R Mulyoagung di Malang
SMPN 1 Tumpang Tanam Karakter Cinta Lingkungan Melalui MPLS 2025
DLH Kabupaten Malang Akhirnya Angkat Bicara, Ada Apa dengan TPS3R Mulyoagung?

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 12:48 WIB

Pelukis Kelas Dunia Dicuekin Kepala Daerah Sendiri, Seolah Lupa Dukungannya Saat Pilkada!

Rabu, 23 Juli 2025 - 17:55 WIB

Peduli Terhadap Korban Asusila, Komnas PPA Jawa Timur Datangi DPRD Gelar Audiensi

Selasa, 22 Juli 2025 - 18:01 WIB

Selama 7 Hari Operasi Patuh Semeru 2025 Jumlah Pelanggaran Menurun Kesadaran Berlalu Lintas Masih Rendah

Senin, 21 Juli 2025 - 18:15 WIB

Pelaku Pembunuhan di Purwosari Ditangkap, Motif: Sakit Hati Dilecehkan

Senin, 21 Juli 2025 - 18:05 WIB

Sidak Bangunan Liar di Winongan, Anggota DPRD Pasuruan Soroti Pelanggaran Sempadan Sungai

Minggu, 20 Juli 2025 - 21:07 WIB

Wujudkan Keadilan Sosial, YLBH Sakera Pasuruan Gelar Santunan dan Penguatan Struktur

Sabtu, 19 Juli 2025 - 12:20 WIB

Kasus Asusila Anak, Polisi Amankan 7 Warga Pasuruan dari Potensi Aksi Massa

Jumat, 18 Juli 2025 - 21:38 WIB

Dinas SDA Pasuruan Dituding Tebang Pilih Penertiban Bangunan Liar di Winongan, Warga Lapor DPRD

Berita Terbaru