PENDOPOSATU.ID, KOTA MALANG – Rekayasa lalu lintas di kawasan Oro-Oro Dowo menuai sorotan dari Komisi C DPRD Kota Malang. Para pedagang pasar mengeluhkan penurunan kunjungan sejak uji coba rekayasa diberlakukan.
Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, SH, menyampaikan bahwa pedagang merasa pengunjung dari arah barat kesulitan masuk karena tidak bisa langsung berbelok menuju pasar. Selain itu, ketiadaan rambu penunjuk arah menuju Pasar Oro-Oro Dowo turut memperparah kondisi.
“Banyak pedagang menyampaikan pengunjung dari arah barat kesulitan karena tidak bisa langsung belok ke pasar. Rambu penunjuk arah menuju pasar juga belum tersedia. Ini perlu segera dipasang,” jelas Arief, Kamis (28/8/2025).
Ia menegaskan uji coba rekayasa akan terus dilakukan hingga ditemukan skema terbaik. Komisi C mendorong agar pedagang dilibatkan dalam diskusi, sehingga dampak negatif terhadap aktivitas ekonomi bisa diminimalisasi.
Sementara itu, dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Malang sendiri digelar di Mini Block Office dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, yang hadir mewakili Wali Kota, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam menata transportasi kota.
“Transportasi di Kota Malang adalah isu strategis. Dengan mobilitas harian lebih dari 1,5 juta jiwa, penataan transportasi tidak bisa dilakukan satu-dua instansi saja. Kolaborasi semua pihak adalah kuncinya,” terang Erik.
Ia menambahkan, setiap kebijakan rekayasa lalu lintas membutuhkan kajian mendalam serta evaluasi berkala agar tetap relevan dengan perkembangan kota. Pemerintah berharap rekayasa jalan dapat mengurai kemacetan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi warga Kota Malang.
Penulis : Yoen
Editor : Asf