Eksplorasi Produk Unggulan Yang Menarik Dari Sebuah Komunitas Pedesaan dengan PMM Kelompok 67

- Redaksi

Rabu, 28 Februari 2024 - 22:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM)

Foto : mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM)

PENDOPOSATU.id, Kota Malang – Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang mengenai UMKM yang sudah ada.

Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok 67 gelombang 9 yang terdiri dari lima anggota, yakni Linda Roslia, Mutiara Elainindistya, Brillian Musa Maulana, Mawaddatul Rohimah, dan Rama Dicky Pratama. Selain itu, juga terdapat Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu Febri Arif Cahyo Wibowo, S.Hut.,M.Sc.

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memilih produk unggulan adalah langkah strategis yang dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Produk unggulan adalah produk yang dianggap sebagai yang terbaik dalam kategori atau industri tertentu. Artikel ini akan menjelaskan mengapa pemilihan produk unggulan sangat penting dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis.

Dengan adanya kebijakan untuk memiliki produk unggulan yang diterapkan oleh Kecamatan Pakis kepada PKK (Pemberdaya Kesejahteraan Keluarga) bagi setiap desa dapat menjadi sumber pendapatan baru sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa serta membuka lapangan pekerjaan juga melambangkan identitas daerah tersebut. Produk yang dipilih sebagai produk unggulan ini pertama dapat difokuskan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada di daerah tersebut sehingga tidak terbuang begitu saja, kedua meminimalisir risiko yang tidak akan berakibat pada kerugian finansial dan waktu, dan yang ketiga adalah demi menjaga keberlanjutan produk tanpa merusak lingkungan.

Desa Asrikaton, salah satu desa yang berada di Kecamatan Pakis, tanpa disadari memiliki belimbing wuluh dan tomat yang terabaikan dan sedang mengalami penurunan harga pada saat itu. Dalam hal ini para warga melihat potensi yang baik pada belimbing wuluh atau tomat sehingga mereka melakukan percobaan pada kedua bahan baku tersebut yang diolah menjadi produk inovatif. Percobaan pada belimbing wuluh berhasil dengan nama produk KISBILUH (Kismis Belimbing Wuluh) yaitu manisan kismis yang terbuat dari belimbing wuluh sedangkan percobaan pada tomat melahirkan TORAKUR (Tomat Rasa Kurma). Kedua produk ini berhasil menarik perhatian dan mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Asah Jiwa Sosial Kemanusiaan, Ketua MPC PP Kota Malang Akan Tanamkan Program Digital

Proses pengolahan KISBILUH memakan waktu yang tidak terlalu lama dengan kemungkinan 5-7 hari pengerjaan. Adapun langkah – langkah dalam pembuatan KISBULUH diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Potong dua sisi ujung belimbing wuluh.

  1. Rendam belimbing wuluh dengan air kapur sirih selama 2 jam.
  2. Tiriskan lalu cuci bersih belimbing wuluh.
  3. Siapkan panci untuk merebus belimbing wuluh.
  4. Masukkan air beserta gula pasir, tunggu sampai mendidih.
  5. Masukkan belimbing wuluh kedalam panci yang berisi air dan gula pasir.
  6. Tunggu belimbing wuluh sampai berubah warna keemasan kemudian matikan api. Tunggu sampai dingin dan ditutup sampai 24 jam.
  7. Tiriskan belimbing wuluh, air rebusan direbus sampai mendidih kemudian tunggu sampai dingin. Lakukan sampai 3 – 5 kali fermentasi untuk menentukan tingkat keasaman.
  8. Pada hari ke-3 tiriskan belimbing wuluh, tata dalam loyang untuk siap dijemur selama 2 hari.
  9. Setelah dijemur, belimbing wuluh siap diproses untuk pengemasan.

Setelah melalui serangkaian langkah – langkah dalam pembuatan produk unggulan desa, yaitu kismis belimbing wuluh, hasilnya adalah produk berkualitas tinggi yang siap dipasarkan. Dengan memanfaatkan keberagaman alam dan keahlian petani lokal. Desa Asrikaton berhasil menciptakan kismis belimbing wuluh yang memiliki rasa yang enak dan kandungan gizi yang tinggi. Produk ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat Desa Asrikaton, tetapi juga menjadi kebanggaan desa itu sendiri. Proses produksi dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga menjadi bukti komitmen desa dalam menjaga lingkungan.

Namun, disayangkan, terdapat beberapa hambatan yang menghadang dalam kelangsungan proses produksi kedua produk andalan ini. Salah satunya adalah belum tersedianya kebun belimbing wuluh yang diperlukan untuk memperlancar jalannya produksi KISBILUH, selain itu, kenaikan harga tomat juga menjadi kendala yang signifikan, mengakibatkan kesulitan dalam pelaksanaan produksi TORAKUR dengan lancar.

Penulis : Dudung

Editor : A. Suseno

Berita Terkait

Hari PMI 2025: The Alana Hotel Malang Gelar Donor Darah, Jumlah Peserta Membludak
APBD Kota Malang Susut, DPRD Ingatkan Bahaya Ketergantungan pada Dana Transfer
DPRD Kota Malang Apresiasi Semangat Warga Kota Lama dalam Gelar Karnaval Budaya
Fokus Pendidikan dan Revitalisasi Pasar Besar, DPRD Kota Malang Bahas Perubahan APBD 2025
Piala Wali Kota Malang 2025: Equestrian Jadi Wajah Baru Sport Tourism dan Ekonomi Kreatif
PHRI Kota Malang Gelar Turnamen Futsal 2025, Disporapar Kota Malang: Lebih dari Sekadar Olahraga
Family Corner Masjid Jadi Pusat Ketahanan Keluarga, Malang Jadi Percontohan Nasional
Pemkot Malang Targetkan UCJ 2025, Lindungi 25 Ribu Pekerja Rentan Lewat BPJS Ketenagakerjaan

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 06:36 WIB

Pemkab Malang Siapkan Rumah Sakit Baru di Malang Selatan, Dukung Program Nasional Presiden Prabowo

Kamis, 25 September 2025 - 16:23 WIB

Sekda Kabupaten Malang Budiar Anwar: Kami Siap Kawal Program RPJMD Hingga 2029

Rabu, 24 September 2025 - 19:56 WIB

Bupati Malang Pastikan Besok Pelantikan Sekda dan Kadinkes Baru 

Minggu, 21 September 2025 - 11:16 WIB

Dihadiri Kapolda Jatim, Kabupaten Malang Luncurkan Logo Hari Jadi ke-1265 dan Resmikan Malang Tourism Gateway

Senin, 15 September 2025 - 18:35 WIB

Pemkab Malang Luncurkan Wisata Off-Road Mulai 20 September, Dorong UMKM dan Komunitas Petualangan

Kamis, 11 September 2025 - 14:02 WIB

DPRD Malang Realisasikan Pokir Pelebaran Jalan, Aspirasi Warga Dapil VII Terwujud

Kamis, 11 September 2025 - 10:46 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani di Tumpang Malang Menjerit: Obat Mahal, Cabe Murah

Rabu, 10 September 2025 - 12:43 WIB

Panen Raya Ikan Nila di Mulyoarjo: Sanusi Tegaskan Dukungan untuk Ekonomi Desa dan Pencegahan Stunting

Berita Terbaru

ket foto. Bupati Malang H.M Sanusi saat memberikan keterangan pada awak media perihal pelantikan Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan Yang baru

Kabupaten Malang

Bupati Malang Pastikan Besok Pelantikan Sekda dan Kadinkes Baru 

Rabu, 24 Sep 2025 - 19:56 WIB