PENDOPOSATU.ID, Kota Malang – Kota Malang kembali tercoreng atas rusaknya demokrasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah Kota Malang tahun 2024 yang tinggal satu bulan lagi.
Hal ini terlihat dengan munculnya kembali black campaign yang menyerang paslon lawan. Black Campaign ini berupa poster yang bertuliskan provokasi yang ditempel di benner bergambar paslon nomor urut 3 pasangan Abah Anton – Dimyati (ABADI).
Poster yang ditempel di banner ABADI tersebut juga ada foto dari ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Malang Lookh Mahfudz beserta Sekretarisny Eko Hadi Purnomo
Meihat kejadian itu, Ketua DPD PAN Kota Malang H. Lookh Mahfudz sangat mengecam atas tindakan yang dianggap akan merusak citra perdamaian Kota Malang. Dan tindakan itu merupakan tindakan yang biadab.
“Tapi saya yakin, warga Kota Malang ini tahu mana perbuatan yang beradab dan mana yang biadab. Insya Allah orang Malang bisa membedakan itu” ucap Lookh Mahfudz ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (25/10/2024)
Ia menganggap, bahwa tindakan-tindakan ini sangat mengotori demokrasi, black campaign yang dilakukan itu sangat biadab namanya.
Mantan anggota DPRD Kota Malang ini berharap insitusi terkait seperti Bawaslu dan institusi lainnya harus bersuara dan bergerak cepat tanpa harus menunggu ada laporan.
“Harusnya aparat langsung bergerak, bukan menunggu orang harus hadir untuk melaporkan. Fakta-fakta itu sudah ada” katanya
Lebih lanjut Lookh menegaskan, bahwa tindakan provokasi sudah ada faktanya. harusnya lebih dibangkitkan lagi semangat menjaga Kota Malang dalam proses demokrasi Pilkada damai.
“Kita percuma bikin seremonial Pilkada Damai, tapi ada intrik-intrik yang membuat kegaduhan di masyarakat dibiarkan” ujarnya
Ia menilai, anggaran yang dilaksanakan beberapa institusi terkait dengan Pilkada Damai ini hanya omong kosong kalau tidak ada tindakan dengan melihat fakta-fakta yang justru bertentangan atau berlawanan dengan kampanye damai.
Dan sebagai tim pemenangan dan partai pengusung paslon ABADI, dan secara aturan tentu dengan tindakan itu pihaknya akan melaporkn ke Bawaslu.namun kembali lagi ia berharap institusi terkait seperti Bawaslu atau kepolisian harus bertindak.
“Wong ada asap kok kita diam saja. masak harus menunggu ada kebakaran. Ini sudah ada asap kebiadaban terhadap dinamika ini” ungkapnya.
“Kita harus tetap menjaga etika politik, fokus pada hal-hal yang positif, dan tidak terjebak dalam politik kotor yang hanya akan merusak proses demokrasi yang sedang berlangsung” tutup Lookh Mahfudz
Sementara itu, seorang warga menganggap tindakan ini sepertinya untuk memprovokasi masyarakat Kota Malang,
“Banyak mas, di Sawojajar dan wilayah Gor Ken Arok juga ditempeli. kita ini bebas memilih, tapi gak usah nempel-nempel kayak gini” ucap warga yang enggan disebutkan namanya
Tindakan Ini jelas bentuk strategi politik lawan yang mungkin sudah kehabisan cara. Mereka memilih menyebarkan tulisan-tulisan yang bernada provokasi dengan tujuan mendiskreditkan paslon ABADI.
Penulis : Dudung