Bupati Malang Copot Kadinkes, Gara Gara BPJS PBID 

- Redaksi

Kamis, 18 April 2024 - 18:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ket foto. Bupati Malang H.M Sanusi

Ket foto. Bupati Malang H.M Sanusi

 

PENDOPOSATU.id MALANG – Bupati Malang H.M Sanusi mencopot Kepala Dinas Kesehatan Wijanto Wijoyo karena kesalahan penggunaan anggaran diluar ketentuan yang berlaku dimana BJPS Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) bagi masyarakat miskin mengalami pembengkakan anggaran dari anggaran yang telah ditetapkan di APBD Kabupaten Malang.

Menurut Bupati Malang, pencopotan Kadinkes dilakukan karena melanggar disiplin anggaran dengan penggunaan plafon batas tertinggi, sehingga terjadi pembengkakan biaya kesehatan yang dibebankan pada APBD 2024.

“Penggunaan anggaran diluar ketentuan, di BPJS kesehatan yang PBID untuk masyarakat miskin kabupaten Malang sebesar 72 M dengan kuota masyarakat miskin yang dijamin kesehatannya sebanyak 172 ribu orang, tapi kenyataannya Dinkes mengakses 466 ribu sehingga dalam satu tahun harus menyediakan dana 250 M sehingga diluar ketentuan APBD kita,” kata Bupati Sanusi saat kunjungan kerja di Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis, (18/04/2024).

Akibat dari pelanggaran penggunaan anggaran diluar APBD untuk kesehatan masyarakat miskin, dan bulan Juni mendatang akan dihentikan sementara, karena tagihan sebesar 86 M menjadi tagihan dari BPJS kesehatan PBID.

“Dari badan Pemeriksa keuangan (BPK), bahwa saya selaku Bupati Malang tidak merasa berhutang karena memang tidak ada perjanjian hutang, maka ketika di klaim hutang kami tidak bisa memenuhi. Nah kekurangan itu akibat dari kelalaian dari Dinkes sendiri,” terang Bupati Malang.

Untuk penyelesaian permasalahan pembengkakan tagihan PBID, dirinya akan menghadirkan audit dari BPKP, setelah audit baru rekonsiliasi nantinya berapa yang harus dibayarkan.

“Kami akan minta audit dari BPKP, rekonsiliasi ini tujuannya berapa yang harus dikembalikan kepada BPJS akibat terlanjur akses data tersebut, karena yang dilihat data yang diakses oleh Dinkes itu ada data orang meninggal sebanyak 50 ribu orang yang diakses juga sama BPJS,” beber Bupati Malang.

Baca Juga :  Optimis Prabowo-Gibran Menang Real count KPU RI, Warga Kabupaten Malang Gelar Doa untuk Bangsa

Bupati Malang berharap BPJS harus tahu juga perihal data data yang diakses, jangan hanya berdasarkan data masuk menjadi tagihan.

“BPJS harus tahu juga, jangan main hantam kromo dan harus realistis, tetapi yang disayangkan ketika kita rekonsiliasi itu, untuk orang miskin sebanyak 172 ribu itu, ketika kita mau daftarkan ke BPJS tidak mau menerima sebelum permasalahan ini selesai,” jelas Abah Sanusi.

Bupati sangat menyayangkan BPJS yang seharusnya untuk kesehatan publik namun yang dikedepankan adalah sisi bisnisnya atau sisi pendapatan.

“Padahal kita tahu, saya sebagai bupati Malang bersedia nanti apabila aturan hukumnya boleh kita penuhi dan kesalahan itu bisa dianggarkan di APBD tahun 2024,” ungkap orang nomor satu di Kabupaten Malang ini.

Bupati Malang berharap Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Provinsi) bisa memfasilitasi dan membantu kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa diakomodir oleh BPJS.

“Jadi orang orang miskin yang saya daftarkan tidak maksimal, sebelum permasalahan tunggakan itu selesai, solusi bagi masyarakat miskin yang berobat di rumah sakit tetap gratis tanpa bayar serta pasien rujukan tetap menjadi tanggung jawab APBD Kabupaten Malang,” tandas Bupati Malang.

Bupati Sanusi menambahkan, untuk sementara jabatan Kadinkes diisi Plt yang dijabat oleh Kepala Puskesmas Singosari.

 

Penulis : soeseno

Sumber Berita : Liputan

Berita Terkait

DPRD Malang Realisasikan Pokir Pelebaran Jalan, Aspirasi Warga Dapil VII Terwujud
Harga Cabai Anjlok, Petani di Tumpang Malang Menjerit: Obat Mahal, Cabe Murah
Panen Raya Ikan Nila di Mulyoarjo: Sanusi Tegaskan Dukungan untuk Ekonomi Desa dan Pencegahan Stunting
Ribuan Jamaah Padati Lawang Bersholawat, Aparat Pastikan Acara Aman dan Kondusif
Ribuan Jamaah Padati “Lawang Bersholawat”, Habib Syekh Serukan Persatuan Umat
Khitanan Massal Gratis Di Desa Turirejo, Lawang: Dukung Anak Sholeh Lewat Aksi Sosial Tahunan
Ketua GMPK Serukan Dialog, Jalan Damai Pemerintah dan Massa Lewat Komunikasi
DPRD Kabupaten Malang Siap Tampung Aspirasi Publik, Darmadi: “Kami Harap Malang Tetap Kondusif”

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 19:25 WIB

Disporapar Nilai Suasana Jadul di Muharto Jadi Cermin Kerukunan dan Potensi Wisata Malang

Kamis, 4 September 2025 - 22:13 WIB

Wali Kota Wahyu: Masyarakat Menolak Provokasi, Siap Jaga Malang Agar Tak Terpecah

Selasa, 2 September 2025 - 18:57 WIB

Tumbuhkan Semangat Nasionalisme Lewat Budaya Lokal, Amartya Bhumi Kepanjian Digandeng DPRD Malang

Minggu, 31 Agustus 2025 - 07:47 WIB

Polresta Malang Gelar Sholat Ghoib dan Doa Bersama Driver Ojol

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 19:54 WIB

Tuntut Keadilan untuk Affan, Ratusan Ojol Malang Aksi Solidaritas di Depan Gedung DPRD

Kamis, 28 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Berbagi untuk Masyarakat, Rutan Bangil Gelar Bakti Sosial di Yayasan Yatim Piatu Siti Fatimah ‎

Minggu, 24 Agustus 2025 - 15:00 WIB

Meriahkan HUT RI ke-80, Pawai Kemerdekaan di Bandungrejosari Dihadiri Ribuan Warga dan Wali Kota Malang

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 14:22 WIB

Komisi II DPR RI Tinjau Pengelolaan Dana Transfer Pusat ke Daerah di Kota Malang

Berita Terbaru